Toyako, Jepang (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyerang para pemimpin negara-negara industri maju Kelompok Delapan (G-8) yang kini sedang menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) di Toyako, dan menolak seruan mereka agar Iran menghentikan program pengayaan uraniumnya. Tanggapan Ahmadinejad disampaikan dalam sepucuk surat kepada suratkabar Jepang Yomiuri Shimbun, bersamaan dengan berlangsungnya KTT tahunan G-8 tersebut, yang dimulai Senin di Hakkaido, Jepang utara, yang dihadiri sejumlah pemimpin mereka termasuk Presiden Amerika Serikat George W. Bush dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev. "Mereka (para pemimpin G-8) mungkin saja berimajinasi bahwa mereka bisa mendesakkan pendirian dan mencampakkan masalah-masalah mereka tanpa memberikan perhatian kepada kepentingan atau martabat pihak lain," kata Ahmadinejad dalam suratnya, seperti diberitakan AFP. "Namun, sikap demikian selalu berakhir dengan kegagalan lagi dan lagi dan jika mereka berjalan cepat di jalan tiba-tiba mereka sampai di karang yang terjal," kata Ahmadinejad. Tampak pada akhirnya adidaya tunggal dunia merasuki AS setelah Perang Dunia II adalah menjadi kenyataan bagi semua negara, kata presiden Iran. "Kalau saja mereka khawatir mengenai (masa depan) ummat manusia, mereka harus bisa menerima perubahan dan memperbaiki diri mereka," tambahnya. Dalam surat itu, dia menolak tawaran terakhir dari keenam negara kuat dunia tersebut, yang bertujuan mengakhiri persaingan program nuklir yang meningkatkan ketakutan atas kemungkinan terjadinya konflik antar kawasan, dan menjadikan harga minyak semakin tinggi. "Kami tidak akan menerima suatu tuntutan yang tidak sah," tulis presiden Iran. Tawaran baru tersebut disampaikan dalam satu paket insentif teknologi dan ekonomi, sebagai imbalan kepada Iran untuk menghentikan program pengayaan uraniumnya - suatu proses yang ditakutkan oleh negara-negara Barat bahwa Republik Islam itu akan menggunakannya untuk pembuatan bom atom. Pernyataan para pemimpin G-8 tersebut akan diumumkan Selasa pagi, dan diperkirakan termasuk seruan-seruan keras terhadap Iran untuk menghentikan program pengayaan uraniumnya, menurut sumber-sumber. Pada bulan lalu, para menteri luar negeri G-8 mengatakan dalam pernyataan mereka `mendesak kuat` kepada Iran agar mau bekerjasama sepenuhnya dengan Badan tenaga Atom Internasional (IAEA) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan 'bertindak lebih bertanggungjawab serta bersikap konstruktif di kawasan itu.' (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008