Khartoum, (ANTARA News) - Militer Sudan menuduh tentara Ethiopia pada hari Selasa menyerang sebuah kamp militer di Sudan utara dan menewaskan sekitar 19 orang. Sebagaimana dilaporkan Reuters, seorang pejabat senior Ethiopia tidak menanggapi dengan serius tuduhan itu dengan mengatakan "insiden kecil" di perbatasan tersebut dapat dipecahkan dengan mudah. Jurubicara militer Sudan mengatakan serangan itu terjadi Senin pagi di daerah Jabel Hantub di negara bagian Sennar. "Mereka menyerang kamp milik polisi cadangan pusat dan mereka menewaskan sekitar 19 orang," kata jurubicara militer Sudan itu. Ia tidak tahu berapa banyak orang yang terluka. Polisi cadangan pusat adalah unit militer bersenjata berat dan sering dikerahkan di daerah sepanjang perbatasan atau untuk mempertahankan ibukota Kartoum. "Ini adalah serangan dan kami tidak tahu alasannya -- kami tidak memiliki masalah dengan Ethiopia dan tidak ada perselisihan perbatasan atau bentrokan suku di daerah itu," kata jurubicara militer. Bereket Sinom, penasehat khusus PM Ehiopia Meles Zewani, mengatakan di Addis Ababa, masalahnya adalah bahwa perbatasan yang panjang itu tidak dibatasai dengan sebagimana mestinya. "Kadang-kadang warga setempat dari kedua belah pihak masuk tanpa izin dan insiden kecil terjadi," katanya, membantah tentara terlibat. "Jika ada insiden kecil yang melibatkan penduduk setempat...Ethiopia yakin kedua pemerintah akan memecahkan masalah itu sesuai dengan norma damai yang berlaku yang kami pertahankan." Sudan menandatangani perjanjian damai utara-selatan 2005 yang mengakhiri perang saudara terlama di Afrika dan juga meningkatkan hubungan dengan tetangga Afrika rimurnya. Satu sumber keamanan Sudan dan seorang pejabat pemerintah lainnya mengatakan serangan itu mungkin terjadi karena Sudan memberikan perlindungan pada sejumlah pejabat setempat Ehiopia beberapa pekan sebelumnya dan menolak untuk menyerahkan mereka ke Addis Ababa. Tidak jelas mengapa para pejabat itu memberi perlindungan di Sudan. Ethiopia telah memerangi pemberontak dari daerah Oromo yang berbatasan dengan Sudan dan yang menginginkan otonomi lebih besar bagi daerah mereka. Jurubicara militer Sudan mengatakan komisi bersama Ethiopia-Sudan telah dibentuk untuk menyelidiki serangan itu.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008