Bengkulu (ANTARA News) - Sejumlah warga mengeluhkan pelayanan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bengkulu, karena ada SPBU yang lebih mengutamakan pengisian kepada pembeli yang menggunakan jerigen. Saat ini di Kota Bengkulu sedang terjadi antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU karena sedang terjadi kelangkaan, namun masih ada SPBU "nakal" yang memanfaatkan situasi untuk mencari untung, kata Oni, warga Perumnas Betungan Kota Bengkulu, Rabu. Oni, pemilik kendaraan pribadi roda empat mengaku kesal dengan ulah petugas SPBU di kawasan Betungan, karena lebih mempriritaskan pengisian BBM, terutama premium dengan jerigen yang sebagian besar merupakan pedagang pengecer. Oni dan beberapa warga mengaku curiga dengan petugas SPBU di Betungan itu karena hanya beberapa saat usai mendapat droping BBM sekitar 10 ton dari Pertamina dan melayani sekitar 30 kendaraan roda empat dan dua, petugas langsung menutup dengan alasan BBM habis. Namun, pada sore hari SPBU tersebut dibuka kembali, tapi yang antre sebagian besar para pedagang pengecer yang membeli BBM dengan jerigen, dan beberapa kendaraan. Melihat antrean kendaraan sudah panjang, petugas kembali menutup SPBU dengan alasan yang sama, yakni BBM habis. Menurut warga yang sering memantau SPBU di Betungan itu, di SPBU itu sering terjadi keributan antara petugas dan konsumen, terutama kendaraan yang akan mengisi BBM. Warga menduga ada "permainan" antara petugas dengan pedagang pengecer, dan SPBU tersebut bisa tiga kali buka dalam sehari semalam. Ahmad, warga lainnya menyatakan pada tengah malam SPBU tersebut melayani pembelian jerigen dari luar kota seperti Kabupaten Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur. Setiap pengisian dengan jerigen, pembeli membayar Rp10.000 hingga Rp15.000/jerigen kepada petugas SPBU, dalam sehari pembelian dengan dengan jerigen bisa mencapai ratusan jerigen. Hal itu juga diakui oleh beberapa pembeli yang menggunakan jerigen saat ditanya usai mengisi BBM, khususnya premium. Mereka mengaku bisa memastikan persediaan BBM di SPBU masih ada karena ditelepon oleh petugas SPBU. Selain itu, ada dugaan para pedagang pengecer yang ada di sekitar SPBU Betugan merupakan keluarga dan milik petugas SPBU yang menjual premium antara Rp7.000 hingga Rp8.000/liter. Di Kota Bengkulu saat ini terdapat delapan SPBU, namun yang biasanya melayani pengsisian dengan jerigen ialah SPBU Betungan dan Air Sebakul, lainnya masih taat dengan aturan dan hanya melayani kendaraan roda empat dan dua. Salah seorang pengurus Hiswana-Migas Bengkulu menyatakan, di saat BBM sulit sekarang ini sangat kecil kemungkinan terjadi penimbunan, karena diawasi secara ketat oleh berbagai elemen. Minyak dari SPBB itu diduga sebagian besar lari ke pedagang pengecer, karena di SPBU terjadi antrean panjang tapi di pedagang pengecer cukup banyak tersedia BBM.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008