Ridwan Kamil sebagai pribadi juga sepakat dengan mahasiswa bahwa banyak poin dari RUU yang belum bisa dipahami nilai keadilannya.
Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa yang menuntut untuk menolak sejumlah revisi dan rancangan undang-undang (RUU) bermasalah, setelah bertemu dengan ratusan mahasiswa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu.

"Saya sudah komitmen akan menyampaikan, bertemu dengan pemerintah pusat untuk menyampaikan tuntutan mahasiswa dan pelajar Jawa Barat, dan juga meminta untuk menindaklanjuti sesuai tupoksi di pemerintah pusat," kata Ridwan usai bertemu dengan mahasiswa.
Baca juga: Polemik UU KPK, Hasto: PDIP dan parpol koalisi siap pasang badan

Sebelumnya, sejak pukul 16.00 WIB, ratusan mahasiswa dan pelajar terlah berkumpul di depan Gedung Sate untuk menunggu Ridwan Kamil yang direncanakan akan menemui mereka.

Saat pertemuan pada sekitar pukul 19.10 WIB, perwakilan para mahasiswa dan juga pelajar menyampaikan langsung aspirasi mereka di hadapan Ridwan Kamil yang dijaga oleh aparat pengamanan.

"Bapak mendapat mandat rakyat Jawa Barat, dan sekarang kita semua menuntut untuk membatalkan RUU bermasalah, kami tidak sepakat, kita menolak semua RUU bermasalah," kata perwakilan mahasiswa.
Baca juga: BEM Jakarta tegaskan tak ada penunggang dalam demonstrasi di DPR

Saat menanggapi aspirasi tersebut, Ridwan Kamil sebagai pribadi juga sepakat dengan mahasiswa bahwa banyak poin dari RUU yang belum bisa dipahami nilai keadilannya. Maka atas hal tersebut, ia mengapresiasi mahasiswa yang kritis dan peduli terhadap hal tersebut.

"Saya sebagai pribadi sudah baca (RUU), banyak memang yang belum bisa dipahami keadilannya, saya sepakat bersama mahasiswa terhadap RUU itu, maka saya apresiasi," katanya.
Baca juga: Mahasiswa inginkan dialog dengan Presiden Jokowi berlangsung terbuka

Menurut Ridwan, perlu ada uji publik dalam merumuskan sejumlah undang-undang. Jika seperti ini, ia anggap masyarakat akan bingung jika ada keputusan atau peraturan baru secara tiba-tiba.

"Ini kan terjadi dan tiba-tiba difinalisasi kan kita bingung," katanya pula.

Dengan demikian, ia harap hal ini menjadi evaluasi bersama, baik antara pemerintah dan juga masyarakat. Jika komunikasi dibangun secara baik, kata dia, maka akan menghasilkan hal yang baik pula.

"Saya rasa jika komunikasi ini dibangun dengan cara baru, harusnya tidak ada ketidaksepahaman dan perasaan ketidakadilan yang hadir," kata dia pula.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019