Lima (ANTARA News) - Pihak berwajib Peru menahan 200 orang dan para pemrotes membakar sebuah kantor pemerintah daerah, Rabu waktu setempat dalam satu pemogokan nasional 24 jam menentang kebijakan-kebijakan ekonomi Presiden Alan Garcia. Ribuan pemrotes melakukan aksi mereka di seluruh negara itu, di mana terjadi bentrokan dengan polisi, dalam satu pemogokan yang diselenggarakan oleh serikat buruh CGTP yang pro kiri, yang menyebut mogok kerja itu "berhasil tingkat nasional." Pemerintah mengatakan pemogokan itu gagal memenuhi harapan-harapan serikat buruh tu, tetapi Garcia mengakui ada "ketidakpuasan pada sebagian besar masyarakat Peru." "Saya menghargai mereka yang melakukan protes secara damai dan yang melakukan protes mereka dengan akal mereka," katanya. Para pemrotes menjarah dan membakar kantor pemerintah Madre de Dios sebuah wilayah di Amazon di tenggara Peru, dan menyerang staf mereka , kata para pejabat. Para pengunjukrasa juga berusaha memblokir jalan-jalan di beberapa daerah Peru selatan yang merupakan daerah-daerah paling miskin di negara itu, sementara tentara dikerahkan untuk menjaga bandara-bandara serta perusahaan air minum dan pusat tenaga listrik. "Paling tidak 200 orang ditahan di seluruh negara itu karena berusaha melakukan tindakan-tindakan kriminal," kata Menteri Dalam Negeri Luis Alva Castro. Pemogokan itu diserukan untuk memprotes kebijakan-kebijakan ekonomi Garcia dan biaya hidup yang meningkat. Sekjen CGTP Mario Huaman mengatakan para pekerja menginginkan pemerintah menaikkan gaji untuk mengatasi biaya hidup yang meningkat" dan "mengubah kebijakan ekonomi yang neo liberal yang memberatkan kepentingan-kepentingan rakyat miskin . Pertumbuhan ekonomi meningkat 10 persen berkat sektor pertambangan , tetapi daerah-daerah gunung Andes dan hutan mereka merasa ditinggalkan sementara Lima dan daerah-daerah pantai mendapat manfaat dari peningkatan ekonomi itu, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008