Samarinda (ANTARA News) - Pertandingan sepak bola Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII babak kedua grup E antara kesebelasan DKI Jakarta melawan Papua Barat di Stadion Madya Sempaja Samarinda, Kamis malam, berlangsung dengan ricuh. Wasit Hendra Kardiana dan Asisten Wasit II, Jaka Suyana mengalami luka akibat dipukul pemain-pemain Papua Barat yang tidak puas dengan kepemimpinan mereka, bahkan wasit Hendra Kardiana sempat dibalut pada bagian kepala saat memimpin pertandingan tersebut karena mengalami luka di kening kirinya. Pertandingan yang disaksikan sekitar 5.000 penonton tersebut akhirnya dimenangkan DKI Jakarta dengan angka, 2-0 (1-0). Kejadian tersebut bermula pada babak kedua baru berjalan sekitar satu menit, wasit Hendra mengeluarkan kartu merah kepada Hezybon Rusli Indouw karena melakukan takling keras kepada pemain DKI Jakarta, Chandra Budi. Mulai menit ke-46, Papua Barat hanya bermain dengan 10 pemain. Pada saat itu tidak ada kejadian apa-apa tetapi pada menit ke-55, wasit kembali mengeluarkan kartu merah kepada kapten Papua Barat, Patrich Wanggai. Sebelum kartu merah, wasit memberikan kartu kuning tetapi karena yang bersangkutan sebelumnya sudah mendapat kartu kuning dalam pertandingan ini maka wasit langsung mengeluarkan kartu merah untuk kapten tim. Akibat itu, pemain-pemain Papua Barat melakukan protes tetapi tidak ditanggapi akhirnya mereka mengejar-ngejar wasit sambil memukul dan menendangnya. Melihat kejadian tersebut petugas kepolisian dan panpel pertandingan langsung turun ke lapangan untuk mengamankan situasi. Apalagi saat pemain-pemain Papua Barat itu mengejar wasit, pemain cadangan dan oficial yang ada di pinggir lapangan langsung menyerbu ke tengah lapangan untuk mengeroyok wasit tersebut. Akhirnya wasit dibawa ke ruang ganti wasit untuk mendapatkan perawatan tim kesehatan dengan pengawalan petugas kepolisian, sedangkan aparat dan panpel yang lain juga melerai pemain-pemain Papua Barat dan oficial yang terlihat emosional terhadap keputusan wasit. Bahkan, penonton yang ada di tribune langsung melempar wasit dan pemain Papua Barat dengan botol bekas minuman, tetapi berkat kesigapan petugas keamanan akhirnya aksi lempar itu bisa dihentikan meskipun petugas harus naik ke tribune untuk mengamankan penonton yang terbukti melakukan aksi pelemparan tersebut. Sementara itu, pemain-pemain DKI Jakarta justru berkumpul di tengah lapangan dan tidak ingin terlibat dalam kasus ini. Pertandingan kedua tim sempat terhenti sekitar 10 menit karena situasi di lapangan dan bangku cadangan pemain Papua Barat kacau.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008