New York (ANTARA News) - Saham-saham Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street berakhir jatuh dalam perdagangan yang rapuh Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), di tengah berkembangnya kegelisahan para investor terhadap sektor perbankan, menyusul kegagalan bank IndyMac dan kekhawatiran tentang keuangan bank-bank lainnya. Kecemasan tentang sektor perbankan dan eksposurnya terhadap kerugian mortgage kian memburuk setelah IndyMac diambilalih oleh regulator federal pada akhir pekan dan berlanjutnya penurunan harga saham dua raksasa pembiayaan kredit perumahan (mortgage), Fannie Mae dan Freddie MacIndeks, demikian laporan AFP. Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average ditutup turun 45,35 poin atau 0,41 persen pada 11.055,19. Indeks komposit Nasdaq menyusut 26,21 poin atau 1,17 persen menjadi 2.212,87 dan indeks Standard & Poor`s 500 berakhir turun 11,19 poin atau 0,90 persen pada 1.228,30. Selain dari kerugian mortgage, industri perbankan juga diguncang meluasnya kredit seret (credit crunch) dan pelambatan ekonomi AS. Kekhawatiran tersebut meningkat dalam beberapa hari terakhir ini karena saham Fannie Mae dan Freddie telah terpuruk, IndyMac diambilalih regulator perbankan dan bank lainnya, seperti Wachovia telah memperingatkan kerugian barunya. Menteri Keuangan AS, Henry Paulson, mengatakan di akhir pekan bahwa pihaknya mengusulkan hak sementara untuk departemen keuangan untuk membeli saham dua perusahaan pembiayaan mortgage lainnya "jika diperlukan". Para investors mencemaskan memburuknya masalah keuangan tersebut dapat kian meluas ke dalam sistem keuangan AS. Saham Fannie Mae berakhir turun 5,1 persen pada 9,73 dolar AS sementara Freddie Mac berakhir turun 8,1 persen pada 7,11 dolar AS. Saham kedua bank lainnya, Washington Mutual (WaMu) dan National City, ditutup masing-masing turun 35 persen pada 3,23 dolar AS dan turun 15 persen pada 3,77 dolar AS, di tengah kecemasan tentang keuangan mereka. Di berita lainnya, saham Anheuser-Busch mendukung pasar dan berakhir naik 0,6 persen pada 66,87 dolar AS setelah dewan direktur produsen bir itu pada akhir pekan lalu menyetujui pengambilalihan senilai 52 miliar dolar AS oleh perusahaan bir Brasil, InBev. Transaksi tersebut menciptakan produsen bir terbesar di dunia. Sementara itu, saham produsen mobil General Motors berakhir turun 5,4 persen pada 9,38 dolar AS dan Ford turun 4,1 persen pada 4,66 dolar AS. Para pedagang mengatakan mereka juga memantau laporan laba perusahaan pekan ini, termasuk berita ekonomi, laporan bulanan penjualan ritel yang akan dirilis Selasa pagi, dan harga minyak yang meroket ke posisi tertinggi baru pekan lalu. Harga minyak sedikit menguat pada Senin, dengan kontrak berjangka minyak New York naik tipis menjadi 145,18 dolar AS per barrel. Sementara harga obligasi naik karena imbal hasil (yield) obligasi negara bertenor 10 tahun turun menjadi 3,880 persen dari 3,940 persen pada Jumat dan obligasi negara bertenor 30 tahun jatuh menjadi 4,469 persen terhadap 4,517 persen. Harga dan yield obligasi bergerak berlawanan arah. Pasar-pasar saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Senin, dengan indeks FTSE 100 di London naik 0,74 persen pada 5.300,40 poin. Di Paris, indeks CAC 40 naik 1,02 persen pada 4.142,53 poin dan Frankfurt, indeks DAX bertambah 0,76 persen menjadi 6.200,25 poin. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008