Jakarta (ANTARA News) - Ambisi juara dunia tinju kelas bulu WBA, Chris "The Dragon" John, untuk membuat 10 kali mempertahankan gelar tampaknya masih tertahan, menyusul masih belum jelasnya kesepakatan antara manajemen petinju tersebut, yakni promotor serta pihak stasiun televisi RCTI yang berencana menyiarkan langsung pertandingan tersebut. Pertandingan kelas bulu WBA antara Chris John melawan mantan mitra tandingnya, Jackson Asiku, direncanakan diadakan di Ramashinta-Dufan Ancol Jakarta pada 27 Juli mendatang. Pada acara jumpa pers, Senin, di Jakarta, promotor tinju RM Soeryo Goeritno batal menginformasikan pelaksanaan pertandingan tinju kelas bulu itu, dan promotor yang didampingi manajemen Chris John, Choky Napitupulu, dan direktur manajemen RCTI Oerijanto Guyandi malah memberi keterangan tentang masalah keruwetan menyangkut rencana pertarungan. "Kami mohon maaf jumpa pers mengenai pertandingan tinju ini kami tunda hingga 3 Januari nanti, kami justru akan menjelaskan tentang sedikit gangguan mengenai belum beresnya kesepakatan kami," kata RM Soeyo Goeritno kepada wartawan, Senin. "Tentang kesepakatan semuanya OK, hanya saja ada tentang ketidaksepakatan administrasi tentang kontrak, ini bukan masalah uangnya, tapi tentang kata-kata saja yang ada dalam surat kontrak ada empat hingga lima alinea yang kurang pas," katanya ketika didesak wartawan tentang ketidakjelasan pertandingan tersebut. Sementara itu, Choky Napitupulu mengatakan, pembayaran kepada kedua petinju dilaksanakan secara paket, yaitu 110 ribu dolar AS untuk Chris John dan 20 ribu dolar AS untuk sang penantang Asiku, sehingga totalnya adalah 130 ribu dolar AS untuk pertandingan tinju tersebut. "Kami menerima paket 130 ribu dolar AS, itu untuk Chris John dan penantangnya," katanya. Namun dia mengatakan bahwa kontrak tidak diberikan secara langsung, padahal biasanya langsung. Sementara itu, promotor mengatakan bahwa Chris John saat ini berada di bawah manajemen di Australia, sehingga manajemen itu tidak bisa dipakai di Indonesia. "Kalau mengikuti peraturan seperti itu, maka RCTI bisa sekaligus menjadi promotor," katanya, mengomentari keruwetan kesepakatan untuk pelaksanaan pertandingan tinju tersebut. "Tapi kami yakin dua hari lagi masalah itu sudah akan selesai sehingga pertandingan dipastikan bisa berlangsung," tambahnya. Oerijanto Guyandi mengatakan adanya ketidaksinkronan tentang siapa yang seharusnya menandatangani kontrak pertarungan. "Keruwetan ini ada pada siapa yang berhak menandatangani kontrak ini, kalau RCTI sendiri tidak merasa rugi tentang itu," katanya. Pada jumpa pers hadir Chris John serta calon penantangnya Asiku asal Uganda, Afrika, yang didampingi manajernya Eagle Hussein yang warga Bosnia. (*)

Copyright © ANTARA 2008