Kolombo (ANTARA News) - Sri Lanka mengerahkan 12.000 polisi tambahan untuk mengamankan pertemuan puncak para pemimpin Asia Selatan pekan depan, kata sejumlah pejabat, Kamis. Deputi Inspektur Jendral Kepolisian Nimal Mediwaka mengatakan, ke-12.000 polisi itu akan memperkuat pasukan yang akan digelar untuk melakukan pengamanan menjelang pertemuan puncak dua hari Perhimpunan Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) mulai 2 Agustus. "Para kepala negara akan memiliki personel keamanan mereka sendiri untuk memberikan perlindungan dekat," kata Mediwaka, yang bertanggung jawab atas pengamanan di ibukota berpenduduk 650.000 orang yang sudah dijaga ketat itu. Ia mengatakan, jalan-jalan utama di kota itu akan ditutup untuk lalu-lintas normal selama pertemuan puncak tersebut, yang akan dihadiri oleh para pemimpin dari Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka. India dikabarkan akan membawa ribuan prajurit sebagai bagian dari pengamanan bagi Perdana Menteri Manmohan Singh, yang juga akan membawa helikopter-helikopter militer dan mobil anti-peluru India ke Sri Lanka. New Delhi mengirim kapal-kapal perang untuk berlabuh di pantai Sri Lanka guna mengungsikan delegasi India jika terjadi penutupan atas satu-satunya bandara internasional di negara pulau itu, kata beberapa diplomat di Kolombo. Pihak berwenang Sri Lanka di masa silam menutup bandara itu dan wilayah udara negara tersebut ketika pemberontak Macan Tamil menggunakan pesawat ringan untuk melancarkan pemboman terhadap Kolombo. Namun, pemberontak Macan Tamil, yang berperang untuk mendirikan sebuah negara terpisah di wilayah timurlaut Sri Lanka, telah mengumumkan gencatan senjata sepihak selama berlangsungnya pertemuan puncak tersebut. Afghanistan dan Pakistan juga dikabarkan akan membawa sejumlah besar pasukan untuk melindungi pemimpin-pemimpin mereka selama berada di Sri Lanka, kata beberapa pejabat. Pertemuan puncak ke-15 SAARC seharusnya diadakan di Maladewa, namun negara itu setuju mengizinkan Sri Lanka menjadi tuan rumah KTT tersebut bertepatan HUT ke-60 kemerdekaan negara pulau itu dari Inggris, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008