London, (ANTARA News) - Calon kuat presiden Amerika Serikat Barack Obama meninggalkan London pada Sabtu, pulang sesudah lawatan dunia bergengsinya untuk memperkuat kepercayaan politik luar negerinya menjelang pemilihan umum pada November. Pesawat sewaan senator Partai Demokrat itu berangkat dari London pada Sabtu malam, kata wartawan kentor berita Prancis AFP dalam rombongannya, sehari sesudah pertemuan, khususnya dengan Perdana Menteri Gordon Brown dan pemimpin lawan David Cameron. Obama, unggul dari pesaingnya asal Partai Republiken John McCain dalam jajak pendapat, pada temu pers di luar kediaman Brown di Downing Street 10 menyatakan perjalanan itu bukan lawatan kemenangan dini dan ia malah memperkirakan ketenarannya terpukul. Obama berbicara tentang "rasa sayang mendalam dan kekal" Amerika Serikat atas sekutu eratnya Inggris setelah berbicara dengan Brown di London pada Sabtu. Obama, senator Illinois, menyatakan rakyat Amerika Serikat berterima kasih atas usaha tentara Inggris di Irak dan Afganistan dan berduka atas kehilangan serdadu di kedua negara tersebut. Mengenai pembicaraannya dengan Brown, Obama menyatakan penekanan Brown, seperti dirinya, tentang cara memperkuat hubungan lintas Atlantik "untuk memecahkan masalah, yang tak dapat dipecahkan oleh satu negara saja". Senator itu menambahkan bahwa ia berbicara dengan Brown tentang tekad tentara Inggris di Afganistan dan Irak. Obama pada Jumat tiba di Paris untuk bertemu dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy setelah mengahiri kunjungan ke Berlin sehari sebelumnya. Sarkozy mengatakan kepada suratkabar "Le Figaro" terbitan Jumat bahwa Obama adalah sahabat. Pemimpin Prancis itu dan Obama pertama kali bertemu pada 2006 di Kongres di Washington dan Sarkozy mengatakan punya kenangan bagus terhadapnya. Prancis termasuk tiga negara tujuan lawatan Obama ke Eropa, selain Jerman dan Inggris, meskipun dalam kunjungan tersebut ia tak bermalam. Tapi, suratkabar Prancis "Le Monde" pada Kamis memperingatkan bahwa rakyat Eropa takut terhadap imbauan bantuan Obama, terutama berkaitan dengan tekad kuat ketentaraannya di Afghanistan, tempat Obama memulai kunjungannya pada Sabtu. Selain Afgan, Obama juga melawat ke Irak, Israel, wilayah Palestina dan Yordania. Sarkozy bertemu dengan MacCain pada Maret, yang menggunakan lawatannya ke Prancis untuk menandaskan sikapnya bahwa Amerika Serikat harus mendengar lebih banyak pendapat dari sekutunya di Eropa. Lebih dari 200.000 orang muncul pada Kamis malam di Berlin pusat untuk mendengarkan pidato Obama mengenai kebijakan penting luar negeri, kata polisi. Jumlah itu lebih besar daripada yang hadir pada pawainya, yang paling ramai sejauh ini di Oregon, Amerika Serikat, yang mencapai 75.000. Obama menyampaikan pidato 30 menit dari Victory Column di taman Tiergarten, tidak jauh dari gerbang Brandenburg. Ia memulai kunjungan ke Yerusalem pada tengah pekan lalu, menjanjikan dukungan kuat kepada Israel dan menyatakan jika terpilih akan berusaha memperkuat kembali upaya perdamaian Timur Tengah. "Saya akan menyampaikan beberapa gagasan saya. Yang paling penting bagi saya adalah menegaskan kembali bahwa hubungan khusus dan bersejarah antara Amerika Serikat dengan Israel, yang tidak dapat putus," kata Obama setelah mendarat di bandar udara Ben Gurion.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008