Ambon (ANTARA News) - Kapal Layar "Helsal II" asal Australia berhasil menjuarai lomba layar Internasional Darwin (Australia Utara)-Ambon provinsi Maluku, setelah tercatat sebagai peserta pertama yang mencapai finish di pantai Desa Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Selasa malam. Kapal Layar Helsal II dengan nakhoda Willian Rawson tiba di garis pantai Desa Amahusu pukul 17.15 WIT, dengan mendapat sambutan meriah dari panitia Darwin, panitia lokal, Dinas Pariwisata Maluku dan Kota Ambon serta ribuan masyarakat Desa Amahusu dan sekitarnya yang telah menanti mereka sejak Selasa siang. Sekretaris Kota (Sekot) Ambon H.J. Huliselan mengalungkan karangan bunga kepada Nakhoda Willian Rawson atas nama pemerintah Kota Ambon dan seluruh masyarakat, sekaligus sebagai tanda kemenangan dan ucapan selamat datang kepada para peserta di ibukota provinsi Maluku itu. Setelah tiba, Rawson bersama 13 awak kapal lainnya diarahkan untuk mengurus dokumen imigrasi di salah satu ruangan yang telah disiapkan, kemudian menikmati berbagai makanan dan hiburan yang telah disiapkan panitia dan Pemkot ambon bersama Dinas Pariwisata Maluku. Salah seorang panitia lokal, Ny.Helen de Lima, secara terpisah, memastikan kapal layar "Helsal II" sebagai pemenang lomba layar internasional itu, karena mencapai finish pertama dan berhak atas piala bergilir Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik, yang untuk pertama kali disediakan. Ia pun menegaskan, keterlabatan para peserta mencapai finish sesuai jadwal Senin siang hingga malam (28/7), karena kondisi "mati angin" sehingga pelayarannya lambat. De Lima menambahkan, peserta kedua yakni Kapal layar "Cruise Misile" dengan nakhoda Wayne Huxley diperkirakan baru akan mencapai finish di pantai Desa Amahusu, Rabu dinihari sekitar pukul 03.00 WIT. "Kami terus menjalin komunikasi Nakhoda dan awak kapalnya karena sudah memasuki perairan Pulau Ambon, termasuk mendapat pengawalan kapal patroli milik TNI-AL yang sedang berpatroli di perairan Maluku," ujar de Lima. Peserta lomba layar Internasional Darwin-Ambon dilepas dari geladak kapal "HMAS Bathurst" yang bertolak dari Pangkalan Angkatan Laut Australia di Larrakeyah, Darwin, 26 Juli lalu, bertepatan dengan pelepasan 116 kapal pesiar untuk mengikuti "Sail Indonesia" (SI/Pelayaran Indonesia) dengan rute jalur barat, itu diikuti 16 kapal layar. 16 kapal yang yang mengikuti event yang mulai digelar sejak tahun 1976 itu, yakni Balladier, Cloudy Bay, Cruise Missile, Diva, Enigma, Helsal II, Hepzibah, Jasmin, Kishka, Lothlorien, Malaika, Marrawudi, Marjani, Sea Fox II, Serenity 2 dan Warna Carina. Event lomba layar yang sebelumnya paling terkenal di dunia ini, sempat terhenti sejak tahun 1999 lalu karena pertimbangan keamanan di Maluku yang kurang menjamin akibat konflik sosial melanda wilayah itu, dan kembali diaktifkan tahun 2007 kendati hanya diikuti enam perahu. Berbagi persiapan penyambutan para peserta lomba layar, diantaranya balap becak, tarik tambang, voli pantai yang nantinya diikuti para pelayar mancanegara bersama masyarakat Desa Amahusu, dengan diselingi suguhan pagelaran seni budaya Maluku. Helen menambahkan, ada tiga perahu layar mengikuti pelayaran dari Darwin tujuan Saumlaki, ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat(MTB) yakni Solita, Lady Sylvia dan Pandora. Namun, hanya kapal Solita dan Lady Sylvia akan melanjutkan pelayarannya ke Ambon dan diprakirakan tiba di Desa Amahusu 1-2 Agustus mendatang, sedangkan awak kapal Pandora menggunakan pesawat terbang langsung dari Saumlaki ke Ambon.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008