Serang (ANTARA News) - Akibat pembuangan limbah dari beberapa pabrik yang berada di sekitar Sungai Ciujung, air sungai yang biasa dipakai untuk mengairi sawah dan tambak di wilayah Serang, Banten berubah menjadi hitam. Kepala Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup (DPLH) Anang Mulyana di Serang, Rabu mengatakan menghitamnya warna air sungai Ciujung tersebut disebabkan debit air yang semakin sedikit akibat kemarau, sedangkan buangan limbah dari pabrik debitnya tetap sama seperti biasanya. "Saat ini debit airnya berkurang karena musim kemarau, sehingga tidak seimbang antara buangan limbah 0,5 M2/detik dengan debit air yang hanya 1m2/detik," katanya. Dia mengatakan warna air berubah menjadi hitam akibat limbah yang dibuang ke sungai dari empat pabrik besar yang berada di Serang. Padahal, kata dia, dalam kondisi normal buangan limbah 0,5 m2/detik, seharusnya debit air lebih dari 10 m2/detik. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, kata Anang, untuk jangka pendek pihaknya melakukan pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas buangan limbah itu, supaya jangan sampai membahayakan baik bagi warga yang menggunakan air, maupun bagi tanaman dan tambak. Selain itu, dilakukan pengerukan delta di muara Sungai Ciujung. Menurut warga setempat, sekitar dua minggu lalu banyak ikan mati ditemukan di sekitar kali yang airnya bersumber dari sungai Ciujung. Ia menduga, ikan-ikan yang mati tersebut karena airnya tercemar limbah. "Seumur saya, baru kemarin itu melihat ikan di kali yang airnya dari Sungai Ciujung pada mati. Sebelumnya, tidak pernah terjadi, untungnya tambak-tambak keburu ditutup," kata Muhyi (35) salah seorang warga Kecamatan Tanara, Serang, yang lokasinya tidak jauh dari Sungai Ciujung.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008