Pristina (ANTARA News) - Penduduk Kosovo mulai menerima paspor-paspor resmi pertama pemerintah, Rabu, lima bulan setelah para pemimpin etnik Albania wilayah itu mengumumkan kemerdekaan sepihak dari Serbia. "Ini merupakan hari bersejarah bagi negara kami dan bagi seluruh penduduk Kosovo," kata Perdana Menteri Hashim Thaci selama penyerahan simbolis paspor pertama kepada seorang wanita. Paspor-paspor baru itu berwarna biru dan memiliki lambang negara Kosovo: sebuah perisai dengan enam bintang di bagian atas dan sebuah peta wilayah itu di dalamnya. "Kami menyempurnakan negara kami. Perjalanan hari ini menandai langkah final penduduk Kosovo," tambah Thaci. "Mulai hari ini seterusnya, penduduk Kosovo memiliki identitas asli mereka sendiri, identitas Republik Kosovo," katanya. Para pemimpin etnik Albania mendeklarasikan kemerdekaan Kosovo pada 17 Februari, yang segera diakui oleh sekitar 40 negara, termasuk negara-negara penting seperti AS dan lebih dari separuh negara anggota Uni Eropa. Serbia, yang masih menganggap republik itu sebagai bagian dari wilayahnya, tidak mengakui kemerdekaan Kosovo, demikian juga Rusia dan beberapa negara lain. Serbia menekankan bahwa Kosovo adalah bagian yang tidak terpisahkan dari wilayahnya, kebudayaannya dan sejarahnya. Serbia kehilangan kontrol atas wilayah itu pada 1999 ketika NATO mengusir pasukan Serbia yang dituduh melakukan pembunuhan massal warga sipil dalam perang dua tahun untuk menumpas gerilyawan separatis, dan PBB kemudian mengambi alih wilayah itu. Kosovo adalah salah satu daerah termiskin di Eropa, dan Uni Eropa memainkan peranan utama dalam membantu membangun kembali sistem pemerintahan dan peradilan negara baru tersebut melalui EULEX, misi legal Eropa yang pada akhirnya akan menggantikan misi PBB yang memerintah provinsi itu sejak 1999, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008