Ternate (ANTARA News) - Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) dilaporkan kembali menyemburkan asap tebal bercampur pasir halus, namun status gunung itu belum dinaikkan (masih waspada). "Memang benar dalam dua hari terakhir ini Gunung Dukono menyemburkan asap tebal bercampur pasir halus. Pasir halusnya diterbangkan angin sampai ke Tobelo (Ibukota Kabupaten Halut)," kata seorang warga Tobelo Nonce ketika dihubungi melalui telepon dari Ternate, Jumat. Pasir halus dari semburan Gunung Dukono tersebut sempat mengakibatkan mata perih pada warga kota Tobelo namun secara umum tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat di kota terbesar kedua di Provinsi Malut itu. Nonce mengatakan warga Tobelo tidak merasa panik terkait keluarnya semburan asap tebal dan pasir halus dari Gunung Dukono tersebut, karena warga setempat sudah terbiasa mengalaminya, apalagi tidak ada peringatan dari pemda terkait kondisi gunung itu. Beberapa waktu lalu gunung yang merupakan salah satu lima gunung api aktif di wilayah Malut itu beberapa bulan lalu juga mengeluarkan asap tebal dan pasir halus bahkan saat itu pasir halus sempat mengganggu aktivitas masyarakat di kota Tobelo dan sekitarnya. Sementara itu Petugas Pemantau Gunung Dukono, Sarjan membenarkan bahwa saat ini Gunung Dukono menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik namun peningkatan itu tidak signifikan sehingga statusnya belum dinaikan (masih status waspada). Oleh karena itu masyarakat disekitar Gunung Dukono belum perlu mengungsi, karena kondisi gunung tersebut belum berbahaya, namun warga diminta untuk sementara tidak melakukan pendakian di gunung itu terutama sampai mendekati kawahnya. Gunung api lainnya di Malut yang juga kini kondisinya dalam status waspada adalah Gunung Gamalama di Pulau Ternate. Gunung setinggi 1.700 meter dari permukaan laut ini terakhir meletus tahun 1983.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008