Tokyo (ANTARA news) - Kalangan pebisnis Jepang yang tergabung dalam Federasi Bisnis Jepang atau Nippon Keidanren (setingkat Kadin), mengharapkan agar pemerintahan baru hasil perombakan kabinet tetap melanjutkan kebijakan reformasi yang menyeluruh. Ketua Federasi Bisnis Jepang Fujio Mitarai mengemukakan hal itu menanggapi hasil perombakan kabinet yang baru saja dilakukan PM Yasuo Fukuda, demikian NHK di Tokyo, Jumat. "Kabinet baru hendaknya bisa menyelesaikan masalah-masalah perpajakan, fiskal dan reformasi di bidang keamanan sosial secara menyeluruh," kata Mitarai lagi. Menurutnya, kelanjutan refomasi amat diperlukan baik di bidang sosial, ekonomi maupun politik, guna mneghindari kebuntuan kehidupan sosial dan ekonomi Jepang. Mitarai juga mendorong agar dilakukanya koalisi yang aktif untuk membicarakan berbagai kebijakan dengan pihak oposisi. Sementara itu, Ketua Japan Association of Corporate Executives, Masamitsu Sakurai, mengatakan, kabinet yang baru perlu segera melakukan pemetaan terhadap persoalan yang terjadi sehingga dapat secepatnya melakukan langkah-langkah kongkrit untuk menjawab tantangan yang ada. "Perlu sekali merevitalisasi perekonomian Jepang, melalui reformasi struktural atas kebijakan fiskal dan menyelenggarakan pasar ekonomi terbuka," kata Sakurai lagi. PM Fukuda, Jumat petang, mengumumkan perombakan kabinetnya. Dari 17 menteri, hanya lima menteri yang bertahan, selebihnya merupakan muka-muka baru. Sementara itu, partai oposisi menilai perombakan kabinet tidak berarti apa-apa untuk memulihkan dukungan rakyat terhadap pemerintahan, karena publik sebetulnya menginginkan pergantian pemerintahan secara total. PM Fukuda naik ke puncak kekuasaan pada September 2007 menggantikan Shinzo Abe yang mundur mendadak, dan Fukuda pun hanya melanjutkan kabinet sebelumnya. Baru kali inilah Fukuda menunjuk sendiri menteri-menteri kabinetnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008