Yogyakarta, (ANTARA News) - Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Prof Dr Edy Suandi Hamid yang juga Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) mengatakan pemberdayaan ekonomi rakyat belum menjadi pilihan kebijakan penguasa. "Padahal ekonomi rakyat secara riil memiliki peran besar dalam perekonomian nasional," katanya pada diskusi Konvensi Kampus V dan Temu Tahunan XI FRI di kampus UII Yogyakarta, Senin. Paradigma penguasa yang belum mampu melihat ekonomi rakyat sebagai pilihan utama sasaran kebijakan menyebabkan kontribusi ekonomi rakyat bagi pertumbuhan ekonomi belum maksimal. "Selain itu, kegagalan proses demokratisasi dalam membentuk sebuah model pemerintahan yang efektif, juga berdampak pada kurangnya aspirasi dan keinginan pelaku ekonomi rakyat terakomodasi dalam pilihan kebijakan tersebut," katanya. Dengan demikian upaya merevitalisasi ekonomi rakyat agar mampu memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi akan sangat erat hubungannya dengan paradigma pemerintah melihat peranan ekonomi rakyat. Sebenarnya, kata Edy Suandi, ekonomi rakyat akan mampu memberikan peran dan kontribusi lebih optimal jika pemerintah mampu melihat secara lebih jujur peran ekonomi rakyat dalam perkeonomian naisonal sekaligus berupaya memberdayakannya. Sedangkan proses demokratisasi yang terus berlangsung diharapkan mampu menghasilkan pemerintahan yang efektif sehingga memungkinkan aspirasi rkayat termasuk pelaku usaha dalam ekonomi rakyat mampu menyalurkan aspirasinya. "Tanpa ada langkah tersebut akan sulit bagi ekonomi rakyat untuk memberikan kontribusi yang lebih baik bagi perekonomian nasional," katanya. Kegiatan Konvensi Kampus V dan Temu Tahunan XI FRI akan berlangsung dua hari hingga Selasa (5/8), diikuti 200 peserta dari berbagai universitas di antaranya ITB, UGM, Undip, UII, Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Trisakti, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Surabaya. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008