Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 51 muda-mudi dari 30 negara mempelajari seni-budaya Indonesia melalui program pemberian beasiswa selama tiga bulan yang didanai pemerintah Indonesia untuk tahun anggaran 2008/2009. "Diharapkan para peserta akan lebih mengenal seni-budaya Indonesia," kata Menlu Hassan Wirayuda dalam sambutannya pada pembukaan program tersebut di Kantor Deplu, Jakarta, Senin. Lebih jauh menlu mengemukakan bahwa toleransi, saling pengertian dan hormat-menghornati diperlukan khususnya bagi Indonesia, negeri dengan 17.500 lebih pulau-pulau yang terdiri dari ratusan suku dan dengan keanekaragaman seni-budayanya. Sejak diselenggarakan pada 2003, sudah 177 peserta dari berbagai negara yang mengikuti program beasiswa seni-budaya tersebut dan pada program kali ini para peserta datang dari 30 negara di berbagai benua. Mereka antara lain dari enam negara anggota Dialog Pasifik Baratdaya yakni Australia, Selandia Baru, PNG, Filippina, Timor Leste dan tuan rumah, Indonesia, negara-negara anggota ASEAN serta China, Jepang dan Amerika Serikat. Tujuan penyelenggaraan program ini antara lain untuk mewujudkan komitmen kerjasama budaya dimana Indonesia sebagai penggagas berdirinya negara Dialog Pasifik Baratdaya dan ASEAN serta mewujudkan saling pengertian di kawasan ini yang memiliki keanekaragaman warisan seni-budaya. Selama tiga bulan dari 2 Agustus sampai 31 Oktober, 2008, ke-51 peserta akan disebar di empat sanggar seni budaya di Bandung, Denpasar, Solo dan Yogyakarta untuk mempelajari seni budaya Indonesia antara lain musik angklung, wayang golek dan karawitan, seni patung dan bahasa daerah. Peserta yang ditempatkan di Bandung juga akan mempelajari bahasa Sunda, yang di Yogyakarta dan Solo mempelajari bahasa Jawa dan peserta yang ditempatkan di Denpasar akan mempelajari seni patung, seni lukis dan tari-tarian Bali. Sebelum disebar di empat kota tersebut, para peserta akan mengikuti masa orientasi di Pusdiklat Deplu di Jakarta, antara lain untuk mengenal sekilas adat istiadat dan budaya Indonesia, pengetahuan tentang pentingnya kerjasama regional dalam kerangka ASEAN, Dialog Pasifik Baratdaya dan Forum Kepulauan di Pasifik.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008