Washington (ANTARA) - Dana Iran yang saat ini tersimpan di Korea Selatan hanya bisa digunakan untuk tujuan kemanusiaan, sementara Amerika Serikat akan terus meminta Iran bertanggung jawab atas setiap aksi Iran yang menyebabkan destabilisasi, kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Vedan Patel, Senin.

Patel menegaskan bahwa kapan pun Iran boleh menggunakan dana itu untuk tujuan kemanusiaan.

"Mengizinkan Iran  menggunakan dana tersebut untuk tujuan kemanusiaan sejalan dengan kebijakan konsisten AS dalam  memastikan sanksi kami tidak menghalangi pengiriman bantuan barang dan jasa untuk orang-orang biasa, tidak peduli seberapa bermasalahnya pemerintahan mereka," kata dia dalam konferensi pers.

Pernyataannya muncul di tengah kekhawatiran bahwa mengeluarkan dana yang saat ini dibekukan di sejumlah bank AS itu bisa membuat Iran  meningkatkan upayanya dalam mengembangkan senjata nuklir atau mendanai aktivitas teroris.

Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa AS sudah setuju mencairkan dana Iran di Korea Selatan itu   sebagai imbalan untuk  pembebasan lima warga AS yang ditahan di Iran.

"Dana ini boleh digunakan Iran untuk transaksi-transaksi kemanusiaan, seperti makanan dan obat-obatan," tegas Patel.

"Rekening-rekening Iran di negara lain sudah digunakan untuk membeli barang dan jasa kemanusiaan serta  untuk transaksi tak terkait sanksi lainnya," tambah dia.

Baca juga: Hubungan kian hangat, Menlu Iran segera kunjungi Arab Saudi

Dia menegaskan kembali bahwa AS akan terus meminta Iran bertanggung jawab a tas semua aktivitas yang membuat tidak stabil.

"Penggunaan uang untuk tujuan kemanusiaan, makanan, bantuan, hal-hal seperti ini selalu bisa dilakukan dan diizinkan di bawah ketentuan sanksi AS," kata dia dalam jumpa pers.

Menurut dia, Amerika Serikat akan terus melarang dana Iran di Korea Selatan itu digunakan untuk segala aktivitas Iran yang membuat kawasan tidak stabil, yakni pendanaan untuk terorisme, penyediaan drone untuk Federasi Rusia, tindakan keras terhadap hak asasi manusia, dan semacamnya.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre membantah  kritik sebelumnya bahwa mencairkan dana Iran yang ditahan di Korsel akan menjadi pembayaran uang tebusan terbesar sepanjang masa. Dia menandaskan bahwa AS memiliki "visibilitas penuh" ke mana uang itu harus digunakan.

"Yang dibahas sama sekali bukan tentang pembayaran. Uang itu bukan dalam dolar AS. Dana itu bahkan bukan dolar AS milik para pembayar pajak (di AS)," kata dia.

"Yang diupayakan di sini adalah pengaturan di mana rakyat Iran bisa memanfaatkan dana Iran yang disimpan di rekening Korea Selatan sejak 2018, namun di bawah pengawasan Departemen Keuangan AS, Qatar dan organisasi bantuan, ," kata Jean-Pierre.

"Jadi satu-satunya hal yang sudah kami rundingkan dengan Iran adalah proses di mana dana itu dapat dinilai untuk tujuan kemanusiaan," tambah dia.

Baca juga: Kesepakatan AS-Iran langkah tepat guna redakan ketegangan global



Sumber: Yonhap-OANA

 

Penerjemah: Katriana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023