Jakarta (ANTARA) - Perusahaan pembuat chipset TSMC memprediksi permintaan untuk smartphone 5G tahun depan akan mencapai 300 juta unit.

Dikutip dari GSM Arena, Kamis, info tersebut berasal dari laporan internal yang bocor.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding apa yang telah banyak diprediksi sebelumnya, yang menyebut penjualan ponsel 5G tidak akan melebihi 200 juta unit.

Lembaga riset pasar Strategy Analytics memperkitakan bahwa ponsel pintar 5G hanya akan menghasilkan 1 persen dari total penjualan tahun ini.

Baca juga: Huawei luncurkan ponsel 5G pertama pada akhir Juli
Baca juga: Motorola klaim pelopor ponsel 5G dengan moto z3


Meski begitu, jumlah penjualan ponsel 5G diprediksi 10 kali lebih besar pada tahun depan. Lima tahun dari sekarang, hampir setengah dari ponsel yang terjual akan memiliki konektivitas 5G.

Harga perangkat dan cakupan jaringan menjadi alasan sebagian besar konsumen beralih ke ponsel 5G.

Namun, saat ini telah banyak vendor yang berencana meluncurkan ponsel 5G yang lebih terjangkau, operator di berbagai belahan dunia juga terus memperluas jaringan 5G.

Strategy Analytics memperkirakan akan ada 160 juta ponsel 5G terjual tahun depan. Huawei diperkirakan akan mengiirimkan 80 juta ponsel 5G di China tahun depan, yang berarti 50 persen dari jumlah total prediksi.

Baca juga: Samsung akan sediakan Galaxy A90 versi 5G
Baca juga: Motorola terjun ke pasar ponsel mahal berjaringan 5G
Baca juga: Qualcomm-Tencent berkolaborasi buat ponsel gaming 5G

 

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019