Beijing (ANTARA News) - Pengarakan obor Olimpiade mencapai putaran akhir di jantung kota Beijing, Rabu, dua hari sebelum pembukaan acara akbar itu, dan ikon bola basket Yao Ming serta pahlawan astronaut Yang Liwei membawa obor itu. Ribuan orang membawa bendera Cina berkumpul di lapangan bersejarah Tiananmen dan di sepanjang jalan yang dilalui arak-arakan obor yang disiarkan langsung televisi nasional. Tahapan akhir pengarakan obor Olimpiade yang berakhir di Beijing itu menandai berakhirnya arakan obor yang menjadi amat kontroversial dalam sejarah Olimpiade, setelah terjadi unjuk rasa di sejumlah negara serta diwarnai musibah terjadinya gempa di Sichuan. Namun bagi sebagian besar warga Cina, perjalanan obor itu serta berakhirnya di Beijing, merupakan momentum yang harus dirayakan. "Semua warga di kota ini berkeinginan dan beraspirasi agar terjadi keharmonisan dalam pesta olah raga mendatang," kata Walikota Beijing Guo Jinlong dalam acara khusus di Tiananmen. Arakan obor itu berlangsung selama 130 hari melewati 19 negara sebelum kembali ke Cina, termasuk acara paling bersejarah melewati Puncak Everest. Di Beijing, Yang, astronot Cina pertama yang pada 2003 mengikuti perjalanan luar angkasa, sebagai pembawa obor pertama dari Lapangan Tiananmen, pusat politik yang ada di jantung kota itu. Yao Ming, salah satu atlet Cina yang paling terkenal dan paling dicintai warga Cina, serta juara lari gawang 110m Liu Xiang, merupakan orang kesembilan yang membawa obor itu. Direktur film Zhang Yimou, yang membuat orkestra pada acara pembukaan Olimpiade, juga dijadwalkan ikut membawa obor itu. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008