Jakarta (ANTARA News) - Minimnya sentimen membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia, Jumat, bergerak dalam kisaran sempit karena transaksi saham berlangsung variatif. IHSG BEI ditutup hanya melemah tipis 3,085 poin (0,14 persen) ke level 2.195,926 dan indeks LQ45 melemah 0,932 poin (0,20 persen) ke level 454,073. "Indeks BEI tidak bergerak ke mana-mana, karena tidak ada sentimen pasar yang mendorong pasar," kata Analis Riset PT Recapital Securities Poltak Hotradero, kepada ANTARA di Jakarta. Menurut Poltak, perdagangan di hari ini cukup ramai, karena mencapai 1,384 miliar saham dengan nilai Rp3.217 triliun. "Perdagangan cukup ramai, mungkin hanya ada pergeseran portofolio saja sehingga indeks hanya bergerak tipis," tambahnya. Selain itu, beberapa pasar juga mencermati serta mewaspadai gejolak pergerakan bursa regional yang mengalami tekanan, seiring rontoknya Dow Jones pada perdagangan semalam. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot tajam 224,64 poin atau 1,93 persen menjadi ditutup pada 11.431,43, karena meningkatnya harga minyak dan kenaikan tak terduga klaim pengangguran digandeng dengan masalah keuangan baru pada Citigroup. Kondisi ini telah membuat bursa regional juga mengikutinya, seperti bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng turun 218,98 poin atau 0,99 persen ke posisi 21.885,21 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times terkoreksi 21,80 poin atau 0,77 persen ke level 2.812,90. Pergerakan saham pada Jumat ini lebih didominasi saham yang turun sebanyak 113 dibanding yang naik 59 dan 79 tidak berubah harganya. Melemahnya beberapa saham unggulan, seperti Telkom yang terkoreksi Rp100 ke posisi Rp7.750, Astra Agro Lestari terjun Rp400 ke Rp18.500, Inco Indonesia melemah Rp100 ke level Rp4.075, Astra Internasional anjlok Rp50 ke Rp21.850, Aneka Tambang melemah Rp50 ke posisi Rp2.100 dan Bank Mandiri terkikis Rp75 ke harga Rp2.925 menjadi penekan indeks. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008