Beijing, (ANTARA News) - Perenang Iran hari Sabtu mundur dari lomba 100 meter gaya dada Olimpiade Beijing, hanya beberapa menit sebelum ia berkompetisi melawan saingannya dari Israel. Lintasan Mohammad Alirezaei kosong dan lomba tetap dilanjutkan, sementara perenang Israel, Tom Beeri, yang berada di lintasan ketujuh, finish di posisi keempat. Israel menganggap Iran sebagai ancaman strategis utamanya, karena program nuklirnya. Pada Olimpiade Athena 2004, juara dunia judo, Arash Miresmaeili dari Iran, salah satu tumpuan negara tersebut untuk merebut medali emas, menolak bersaing dengan Ehud Vaks dari Israel di pertandingan pertama sebagai rasa solidaritas pada perjuangan Palestina. Miresmaeili, juara dunia dua kali di kelas terbang, tetap menerima bonus 5.000 dolar AS yang dijanjikan Komite Olimpiade Nasional Iran (INOC) untuk peraih medali dan ia mendapat pujian dari presiden Iran pada waktu itu, Mohammad Khatami, atas tindakannya tersebut. Sebelumnya ada laporan bahwa Iran akan bertanding melawan Israel di Olimpiade ini untuk pertama kalinya sejak Revolusi Iran 1979. Komite Olimpiade Nasional Iran (INOC) mengatakan selama "tidak dalam situasi bertatap muka" dalam laga renang tidak akan menjadi masalah untuk turun ke gelanggang. "Alirezaei turun di lane pertama dan wakil dari rejim zionis (Israel) di lintasan tujuh, jadi mereka tidak akan saling tatap muka," kata Sekretaris INOC, Ali Kafashian kepada Kantor Berita ISNA. Menurut ISNA, organisasi olahraga negara tersebut, yang merupakan bagian dari pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad, telah menegaskan bahwa tidak akan ada boikot.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008