Taipei (ANTARA News) - Empat pelukis Indonesia memamerkan 46 karya mereka di Sun Yat Sen Memorial Hall, Taiwan untuk mempererat hubungan budaya Indonesia-Taiwan. "Pameran lukisan kali ini merupakan serangkaian acara untuk mempererat hubungan budaya Indonesia-Taiwan, dan lebih mengenalkan Indonesia kepada masyarakat Taiwan," Kata Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia, Suhartono, di Taipei, Taiwan, Jumat. Apalagi, katanya, pameran digelar berkaitan dengan Hari Kemerdekaan RI. "Momen yang tepat untuk lebih memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Taiwan," katanya. Empat pelukis tersebut yakni Kartika Affandi, Maria Chui, Ganden Witono, dan pelukis muda Ella Witj tergabung dalam pameran bertajuk Thousands of Islands` Flavor, 2008 Indonesian Folk Painter`s Painting yabf duvyja untuk umum mulai Sabtu, (16/8) hingga Minggu (24/8). Menurut Direktur Utama Nasional Dr Sun Yat Memorial Hall, pameran itu sebagai sarana untuk lebih mengenalkan Indonesia kepada masyarakat Taiwan. "Melalui pameran itu, kita dapat mempromosikan kepada masyarakat kita mengenai budaya masyarakat Indonesia, sekaligus mengobati kerinduan para imigran dan pengusaha Indonesia akan kampung halaman," katanya. Pameran tersebut diselenggarakan Dr Sun Yat Sen Foundation kerjasama Overseas Chinese Association, Kantor Dagang Ekonomi Indonesia, SINO-Indonesia Cultural and Economic Association dan Indonesian Overseas Chinese Association. Sementara itu, para pelukis yang akan memamerkan karyanya tersebut merupakan wakil dua generasi Indonesia. Kartika Affandi, merupakan pelukis senior yang lahir pada 27 November 1934. Anak perempuan pelukis ternama Affandi ini merupakan pelukis yang memiliki prestasi di manca megara. Prestasinya antara lain, penghargaan "Gold Medal" dari Academica Italia, dan 1983 mendapat AUREA Gold Medal dari International Parliament for Security and Peace USA. Ella Witj merupakan pelukis muda Indonesia. Lahir pada 8 mei 1990, Ella Wijt telah menggelar dua kali menggelar pameran tunggal. Pamerannya bertajuk Chasing After Wind (Menjaring Angin) yang digelar di Museum Nasional mendapatkan perhatian yang luas dari kalangan masyarakat seni. Ganden Witono merupakan pelukis lulusan Institut Seni Jakarta dan telah melakukan bebrbagai pameran dan saat ini menjadi Direktur Artistik di beberapa perusahaan periklanan. Maria Chui merupakan senimana kawakan yang telah menggelar berbagai pameran baik di dalam maupun di mancanegara. Pelukis kelahiran Pariaman, Sumatra Barat tersebut telah 60 kali berpamrean baik di dalam maupun luar negeri.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008