Beijing (ANTARA News) - Harapan tim atletik China pada Olimpiade Beijing mengalami kemunduran besar setelah pelari gawang Liu Xiang meninggalkan arena lari gawang 110 meter, Senin. Juara bertahan Liu yang diharapkan mampu merebut emas tidak dapat melanjutkan heat karena mengalami cedera. Liu muncul di arena lomba dan melakukan start bersama pelari lainnya pada kualifikasi namun start pertama itu dinyatakan salah dan harus diulang. Liu terlihat terpincang-pincang setelah baru berlari dua langkah dalam start pertama itu. Dia kemudian berjalan keluar arena di depan pendukung China yang terkejut. Pelatih Liu sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa atlet nasional China itu mengalami cedera urat kering dan masalah pada urat lutut. Liu merupakan atlet Olimpiade China yang paling populer. Ia berhasil meraih emas pada Olimpiade Athena 2004 dan merupakan juara dunia tahun 2007. Ia juga memegang rekor dunia tahun 2006-2008. Atlet berusia 25 tahun ini memikul beban negaranya. Namun, karena kecelakaan, Liu tidak bertanding sejak pertengahan Mei dan tidak menampakkan diri. Mundurnya Liu dari lomba itu menjadi pukulan telak bagi ambisi dan harga diri Liu dan China. Liu terlihat duduk di ruang tunggu dan memegangi urat ketingnya. Ribuan pengunjung yang awalnya menyambut Liu dengan sorak sorai langsung terdiam dan meninggalkan stadion. Kejadian tragis yang menimpa Liu membuat nomor-nomor lainnya yang dilombakan menjadi perhatian kedua. Sebelumnya, Jeremy Wariner mengalahkan Usain Bolt saat mereka maju ke babak berikutnya pada nomor 400 meter dan 200 meter. Bolt adalah pelari dari Jamaika yang meraih medali emas pada nomor 100 meter sedangkan Wariner adalah juara dunia 400 meter dan juara Olimpiade dari Amerika. Wariner berada pada jalur sembilan yang tidak nyaman, namun tidak harus lari dengan cepat setelah melebihi 350 meter. Ia menyelesaikan perlombaan dengan catatan waktu 45.23 detik. "Saya merasa nyaman dan mudah," ujar Wariner. Teman satu negaranya LaShawn Merritt membukukan waktu 44.96 pada Olimpiade pertamanya ini. Musim ini, Merritt telah dua kali mengalahkan Wariner. Pelari dari Bahama Christopher Brown memimpin ke babak semi-final dengan 44.79 detik. "Saya berlari pada perlombaan yang cermat dan mudah. Saya siap. Akhirnya saya berkesempatan tampil pada Olimpiade," kata Merritt. "Saya akan berjuang dengan ketekunan, sepenuh hati dan tenaga untuk meraih medali," tambahnya. Bolt terbukti memiliki banyak tenaga dengan mencetak rekor dunia baru yang mencengangkan pada nomor 100 meter Sabtu (16/8), dengan mencatat waktu 9,69 detik. Pada nomor favoritnya, yaitu 200 meter, Bolt juga dapat menyelesaikan heat dengan sangat baik dengan catatan waktu 20.64 detik. Namun, tidak seperti Wariner, ia tidak dapat memenangkan heat-nya. Atlet Trinidad Rondell Sorillo mengalahkannya dengan selisih 0,06 detik. Apapun yang terjadi pada selanjutnya, Sorillo dapat dengan bangga menyatakan ia satu-satunya pria yang dapat mengalahkan Bolt pada ajang Olimpiade. Pada babak kualifikasi lainnya, atlet Inggris Phillips Idowu hanya membutuhkan satu lompatan besar sejauh 17.44 meter untuk maju ke fina lompat jangkit putra. Atlet Jerman Betty Heidler yang juga juara dunia melaju ke babak final lontar martil putri setelah lemparannya mencapai 71.50 meter. Perebutan medali pada Senin sore akan terjadi pada nomor lari 800 meter putri, lempar cakram dan lompat galah, lari gawang 400 meter putra, serta lari 3.000 meter halang rintang, dan lompat jauh, demikian dpa.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008