Serang (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, KH Wahab Afif, mengatakan, pihaknya mendukung wacana fatwa haram rokok karena banyak mendatangkan mudharat dibandingkan manfaatnya. "Oleh karena itu, kami mendesak MUI Pusat agar segera mengeluarkan keputusan fatwa haram rokok itu," kata Ketua MUI Banten KH Wahab Afif di Serang, Selasa. Wahab Afif mengutip salah satu hadis yaitu jika mudharatnya banyak, tetapi manfaat tidak ada maka hal itu hukumnya haram. Menurut dia, dari segi kesehatan, perokok akan mudah terserang berbagai penyakit, seperti paru-paru, jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan kanker, bahkan di Indonesia sangat tinggi angka kematian yang disebabkan rokok. Selain itu, rokok juga bisa mengundang kriminalitas bagi perokok yang belum memiliki pekerjaan tetap. "Kasus ini banyak menimpa orang perokok," katanya. Dia mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengkaji tentang wacana fatwa haram rokok. Pengkajian ini dimaksud, kata dia, agar masyarakat bisa mengetahui dampak semakin buruknya yang ditimbulkan perokok. Apalagi, banyak anak-anak usia SMP dan SMA sudah kecanduan rokok. Sementara Ketua Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Wasilatul Falah, Rangkasbitung, KH Ahmad Rifai, menjelaskan, wacana fatwa haram rokok mengundang kontroversi sehingga perlu adanya pengkajian yang mendalam. Sebab, saat ini hukum rokok masih dinyatakan makruh karena tidak tersirat di dalam Al-Quran. "Yang ada hanya khomar atau minuman keras yang dinyatakan haram," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008