Kami tidak takut mendatangkan tiga pesawat, karena pasar umroh dan China selalu bertumbuh
Jakarta (ANTARA) - Maskapai Batik Air mendatangkan satu unit pesawat berbadan besar jenis Airbus 330-300CEO yang akan digunakan untuk penerbangan umroh perdana Desember tahun ini.

Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait dalam penyambutan kedatangan pesawat Airbus 330-300CEO L di Bandara Internasiona Soekarno-Hatta,Tangerang, Senin mengatakan hadirnya penerbangan umroh Batik Air menjawab kebutuhan pasar akan pilihan penerbangan dengan layanan penuh atau “full service” di mana sebelumnya hanya dilayani oleh Lion Air.

“Langsung ke Jeddah nonstop dengan 392 kursi, ada in flight entertainment. Kami hadirkan Batik untuk mengantisipasi keinginan pelanggan apabila ingin ibadah umroh tidak perlu melirik maskapai lain,” katanya.

Pengoperasian Airbus 330-300CEO akan memberikan nilai tambah kepada tamu antara lain penerbangan ibadah (umrah) non-stop yang direncanakan dari Medan, Jakarta, Solo, Makassar ke Madinah dan Jeddah.

Ia mengatakan pasar umroh selalu bertumbuh tiap tahunnya dengan okupansi yang lebih dari 90 persen.

Pesawat baru ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan mengembangkan rute serta jaringan internasional.

Selain itu, Batik Air juga mempersiapkan ekspansi pasar wisata ke Asia, Australia dan negara lainnya.

“Kami tidak takut mendatangkan tiga pesawat, karena pasar umroh dan China selalu bertumbuh. Ini momentum bagi Batik Air agar dapat mempertahankan on time performance 95 persen agar jangan sampai turun,” katanya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Batik Air Achmad Luthfie menargetkan keterisian penumpang, yakni 90 persen.

“Kita targetkan 90 persen,” katanya.

Pesawat A330-300CEO telah melewati proses penerbangan dari Bandar Udara Internasional Don Mueang, Thailand (DMK) dan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali (DPS).

Pesawat yang teregistrasi PK-LDY merupakan jenis armada berkapasitas lebih besar dan akan melengkapi kekuatan 58 pesawat kategori berbadan sedang (narrow body) yang dioperasikan Batik Air sekarang.

Airbus 330-300 ini mampu melayani berbagai sektor pasar, mulai dari penerbangan 60 menit hingga penerbangan yang membutuhkan waktu 15 jam, menjadikan pesawat ini sebagai pesawat jarak jauh tanpa mengesampingkan operasional.

Batik Air akan memperkuat pengembangan bisnis penerbangan berkonsep premimum services airlines (full services), termasuk menambah layanan penerbangan jarak jauh (long haul).

Airbus 330-300CEO dinilai tepat menjadi bagian pendukung model bisnis dan mencerminkan kesungguhan dalam memperluas jaringan dengan tata letak kursi lorong ganda (double aisle) terdiri dari 18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi.

Dalam menyambut PK-LDY, Batik Air sudah mempersiapkan, antara lain sumber daya manusia (pilot, awak kabin, teknisi), petugas dispatch (flight operation officer), layanan di darat (ground handling), pusat pelatihan dan hal-hal lain.

Airbus 330-300CEO menghadirkan tingkat kenyamanan, menambah fitur utama dari hiburan selama perjalanan (inflight entertainment) berupa audio video di setiap kursi, desain kompartemen bagasi kabin (overhead bin) yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan banyak barang bawaan di kabin.

Batik Air mencatatkan rata-rata OTP 92.63 persen dengan kekuatan armada yang dioperasikan terdiri dari 44 Airbus 320-200CEO (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi), enam Boeing 737-900ER (12 kelas bisnis dan 168 kelas ekonomi) serta delapan Boeing 737-800NG (12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi).

Hingga kini Batik Air melayani lebih dari 45 destinasi domestik dan internasional, mempunyai frekuensi penerbangan mencapai lebih dari 350 per hari.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019