Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono menegaskan, penguatan bidang sosial dan ekonomi di wilayah perbatasan RI mutlak dilakukan guna memperkokoh kedaulatan negara. "Penegakan kedaulatan negara tidak bisa hanya dilakukan melalui pendekatan militer, tetapi juga sosial ekonomi," katanya, saat membuka Rapat Koordinasi Potensi Pertahanan Departemen Pertahanan di Jakarta, Kamis. Juwono menambahkan, hanya dengan menghadirkan kekuatan ekonomi khususnya ekonomi rakyat maka kedaulatan penuh dalam arti paripurna di semua bidang, baik politik, ekonomi, sosial dan budaya di perbatasan dapat terwujud. Ia mengungkapkan, sulitnya menghadirkan kekuatan fisik militer dalam penegakan kedaulatan di perbatasan karena terbatasnya peralatan dan teknologi yang dimiliki militer. "Kapal cepat yang dimiliki perompak kadang lebih canggih daripada kapal cepat yang dimiliki aparat negara, demikian juga dengan teknologi," kata Menhan menambahkan. Juwono mengungkapkan, kemampuan alat negara yang dihadirkan di perbatasan masih sangat terbatas karena alutisista dan personel yang dimiliki juga kurang. Dengan alutsista dan personel yang kurang tentu sangat sulit untuk menjaga dan mengamankan luas wilayah negara Indonesia yang mencapai 7,5 juta kilometer persegi. Setidaknya, tambah Menhan, persenjataan, peralatan serta teknologinya setara dengan yang dimiliki negara-negara yang kerap melintasi wilayah RI. Meski begitu, pemerintah tetap berupaya untuk dapat menghadirkan persenjataan dan peralatan dengan teknologi yang setara dengan yang dimiliki negara-negara tetangga baik itu alat pukul maupun alutsista, sehingga ada kesetaraan teknologi dalam persenjataan darat, laut dan udara.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008