(Tudingan) itu aneh karena jumlah pelanggaran tim kami dengan PSM berbanding terbalik.
Jakarta (ANTARA) - Pelatih Bhayangkara FC Paul Munster menepis tudingan arsitek PSM yang mengatakan The Guardian mendapat keuntungan dari keputusan-keputusan wasit saat kedua tim bertanding hari ini.

"(Tudingan) itu aneh karena jumlah pelanggaran tim kami dengan PSM berbanding terbalik. Kami tidak mendapatkan keuntungan apapun dari wasit pada pertandingan malam ini," tutur Munster pada konferensi pers setelah pertandingan di Stadion PTIK, Selasa malam.

Munster pun menyatakan dia justru kecewa kepada kepemimpinan wasit karena setiap kali pemainnya yang bertubuh kecil  Teuku Muhammad Ichsan berduel dengan pemain PSM Amido Balde yang bertubuh paling besar, wasit selalu menghukum Bhayangkara.

Pada laga lanjutan Liga 1 itu Bhayangkara menang 3-2 atas tamunya PSM.

Gol kedua PSM tercipta karena blunder kiper Wahyu Tri Nugroho, mengenai hal itu, Munster hanya mengatakan bahwa ia telah berbicara kepada sang pemain dan meminta agar sang kiper terus belajar.

Baca juga: Kalahkan PSM 3-2, Bruno Matos sumbang dua gol untuk Bhayangkara

Bhayangkara baru dapat mengamankan kemenangan pada babak kedua, setelah babak pertama berakhir imbang 1-1. Menurut Munster, hal itu disebabkan dia melakukan pergantian taktik dan menuntut para pemain memiliki mentalitas menyerang.

Sepanjang berlangsungnya pertandingan, Munster sangat aktif memberikan instruksi kepada para pemain Bhayangkara, bahkan beberapa kali keluar area teknik untuk terus meneriakkan instruksinya.

"Saya sangat menuntut penampilan bagus. Hal paling penting adalah para pemain mengerti benar apa yang saya inginkan dari mereka," ujar pelatih asal Irlandia Utara itu.

Bruno Matos mengemas dua gol dalam laga ini, satu gol tercipta dari sepakan dengan menggunakan kakinya yang tidak dominan, kaki kanan.

Selain memuji Matos, ia juga berkelakar bahwa hal itu sebenarnya sangat sulit dipercaya.

"Bagus juga gol (Matos) itu tercipta saat pertandingan kami disiarkan secara langsung di televisi, sebab jika tidak, tidak seorang pun akan mempercayainya," kata Munster.

Baca juga: Munster jadikan rekor buruk timnya saat lawan PSM sebagai motivasi

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019