Jakarta (ANTARA) - Layanan uang elektronik, GoPay melakukan edukasi kepada sejumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menerima pembayaran non tunai dalam rangka mendorong inklusi keuangan nasional.

"GoPay mendukung pemerintah dengan melakukan edukasi langsung kepada UMKM untuk memulai menerima pembayaran non tunai," ujar Head of Micro Merchant GoPay, Dewi Yulianti Rosa di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan pihaknya memiliki tiga pilar yang dirancang khusus yang untuk UMKM, yakni Baik Modal, Baik Penjualan, dan Baik Keuangan.

Baca juga: OJK sebut inklusi keuangan di Sumut sudah 75 persen lebih

"Setiap pelatihan yang diberikan sesuai dengan karakteristik masing-masing lokasi dan kebutuhan para pedagangnya," ucapnya.

Ia memaparkan untuk pilar Baik Modal, GoPay tidak hanya menekankan pentingnya materi, tapi "soft skills" dalam melayani pembeli sehingga bisa menjadi pelanggan.

Sementara pilar Baik Penjualan, lanjut dia, GoPay memberikan pelatihan cara mengelola bisnis agar lebih luas. Dan pilar Baik Keuangan, GoPay melatih mengatur keuangan UMKM, termasuk cara memanfaatkan transaksi nontunai serta aset digital secara maksimal.

"Mengenalkan metode transaksi non tunai saja tidak cukup, tapi harus diiringi dengan pemahaman mengenai teknologi digital agar dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan potensi bisnis mereka," katanya.

Baca juga: BI: Inklusi keuangan tingkatkan daya tahan hadapi krisis

Dewi menyampaikan pelatihan itu dilaksanakan melalui forum "Pedagang Baik". Melalui forum itu, setidaknya sekitar 380.000 mitra UMKM telah mendapatkan pelatihan dalam mengembangkan bisnisnya.

Head of Project Management pada Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), Djauhari Sitorus menambahkan inisiatif GoPay untuk melaksanakan forum Pedagang merupakan sebuah langkah yang mendukung inklusi keuangan dan penciptaan ekonomi digital di Indonesia.

"Saya yakin pelaku usaha yang dibina dan dilatih GoPay akan merasakan manfaatnya," katanya.

Ia menambahkan penyedia uang elektronik seperti GoPay juga dapat memperluas jangkauan layanannya kepada pelaku usaha di sektor lain, tidak hanya makanan dan minuman, namun bahkan membukakan akses bagi UMKM menuju produk dan jasa keuangan lainnya.

"Pelaku UMKM adalah salah satu kelompok yang diprioritaskan dalam inklusi keuangan," ucapnya.

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019