Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik pada September 2019 sebanyak 6,2 juta orang atau turun 8,24 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Sedangkan, jika dibandingkan September 2018, jumlah penumpang angkutan udara mengalami penurunan tajam yaitu 18,85 persen.

“Dan kita tahu penyebabnya yaitu karena harga tiket meskipun turun dibandingkan Agustus 2019, tapi tetap lebih tinggi dibandingkan September 2018,” papar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Jumat.

Dengan demikian, jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Januari-September 2019 mencapai 56,5 juta orang atau turun turun 19,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang angkanya sebesar 70,5 juta orang.

Sementara itu, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri pada September 2019 sebanyak 1,6 juta orang atau turun 5,22 persen dibandingkan Agustus 2019.

Sehingga, selama Januari-September 2019, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 13,8 juta orang atau naik 3,22 persen dibandingkan jumlah penumpang pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Adapun jumlah penumpang ke luar negeri terbesar melalui Soekarno Hatta-Jakarta mencapai 5,7 juta orang atau 41,18 persen dari jumlah seluruh penumpang ke luar negeri, diikuti Ngurah Rai-Bali sebesar 5,2 juta orang atau 37,53 persen.


Baca juga: BPS sebut tarif angkutan udara tidak lagi sumbang inflasi
Baca juga: Penurunan tarif dongkrak kenaikan penumpang pesawat Juli 2019
Baca juga: Jumlah penumpang pesawat turun akibat bagasi berbayar

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019