New York (ANTARA News) - Saham-saham Wall Street menguat Kamis waktu setempat, atau Jumat pagi WIB, setelah pertumbuhan AS kuartal kedua direvisi naik lebih besar dari perkiraan membantu mengurangi kecemasan ekonomi "sakit" berkepanjangan. Penurunan tajam harga minyak mentah yang menutup kenaikan awal, juga mendukung kenaikan harga-harga saham. Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 212,67 poin atau 1,85 persen menjadi ditutup pada 11.715,18. Indeks komposit Nasdaq "rally" 29,18 poin atau 1,22 persen menjadi 2.411,64 dan indeks Standard & Poor`s 500 bertambah 19,02 poin atau 1,48 persen menjadi 1.300,68. Revisi data resmi menunjukkan ekspor membantu pertumbuhan tahunan produk domestik bruto (PDB) melaju 3,3 persen dalam kuartal kedua, naik dari estimasi awal 1,9 persen dan "rebound" kuat dari kenaikan 0,9 persen dalam kuartal pertama. Para analis mengatakan laporan memperlihatkan momentum ekonomi yang lebih baik dari perkiraam, sekalipun beberapa pertumbuhan yang datang dari ekspor terbantu oleh melemahnya dolar AS dan belanja konsumen yang dipicu pemotongan pajak. "Laporan kuat ini mengejutkan, dan dapat mengakhiri diskusi tentang sebuah resesi, paling tidak untuk sekarang," kata Joel Naroff dari Naroff Economic Advisors. John Wilson, analis ekuitas dari Morgan Keegan, mengatakan berita ini positif bagi pasar saham. "Sementara kami masih belum keluar dari `hutan`, kemungkinan kami mulai melihat beberapa cahaya matahari," kata dia. Rally kemudian menguat karena harga minyak mentah turun tajam meski ada kekhawatiran tentang Gustav, badai tropis yang dapat menjadi topan kuat menuju kawasan produksi minyak di Teluk Meksiko. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober, turun 2,56 dolar AS menjadi ditutup pada 115,59 dolar AS per barrel. "Proyeksi terakhir untuk Badai Tropis Gustav memberikan kesan peluang gangguan utama dalam produksi minyak sedikit menurun," kata Al Goldman, analis pada Wachovia Securities. Sektor keuangan memimpin kenaikan karena menguatnya data ekonomi mendorong harapan untuk sebuah pemulihan di sektor perumahan. Raksasa pembiayaan perumahan bermasalah Fannie Mae terangkat 22,7 persen menjadi 7,95 dolar AS, sementara rivalnya Freddie Mac melompat 11,2 persen menjadi 5,22 dolar AS. Lainnya, Merrill Lynch meningkat 8,9 persen menjadi 27,52 dolar AS, Citigroup naik 5,3 persen menjadi 19,08 dolar AS dan Lehman Brothers bertambah 7,4 persen menjadi 15,87 dolar AS. Di antara saham-saham yang jadi fokus, Tiffany & Co. naik 10,7 persen menjadi 43,85 dolar AS karena peritel perhiasan mewah ini melaporkan pendapatan dan labanya lebih kuat dari perkiraan. Peritek diskon Sears Holdings naik 4,2 persen menjadi 90,62 dolar AS meski laba dan pendapatannya turun pada kuartal lalu. Harga obligasi turun di tengah sebuah pergantian ke dalam saham. Imbal hasil (yield) obligasi negara AS bertenor 10-tahun naik menjadi 3,795 persen dari 3,772 persen pada Rabu dan obligasi negara bertenor 30-tahun menguat menjadi 4,389 persen dari 4,383 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dengan arah berlawanan. Saham-saham Eropa juga terangkat oleh lebih baiknya dari perkiraan sejumlah pertumbuhan AS. Di London, indeks FTSE 100 naik 1,32 persen menjadi 5.601,20 poin. Di Paris, indeks CAC 40 meningkat 2,02 persen menjadi 4.461,49 poin dan di Frankfurt, indeks DAX bertambah 1,57 persen menjadi 6.420,54 poin, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008