Kudus (ANTARA News) - Prediksi Badan Metrologi dan Geofisika (BMG) yang meramalkan hujan akan turun pada November 2008, akan menyelamatkan persiapan masa tanam di Kudus, Jawa Tengah dan sekitarnya. "Namun dalam ramalan tersebut ada perbedaan antara dataran tinggi dan rendah. Untuk dataran rendah akan datang sekitar pertengahan November, sedangkan dataran tinggi pada awal November," kata Koordinator Federasi Perkumpulan Petani Pengguna Air (FP3A) Sistem Kedungombo, Kaspono, di Kudus, Jumat. Kaspono yang telah mengikuti rapat koordinasi persiapan masa tanam I tahun 2008, di Kantor BPSDA Kaliwungu, Kudus pada Kamis (27/8), mengatakan, prediksi tersebut tentu saja disambut gembira kalangan petani, karena bulan November waktunya untuk masa tanam I. Setidaknya, stok ketersediaan air di waduk mencukupi, sedangkan untuk pembasahan lahan persawahan juga tetap terlaksana. Berdasarkan rapat koordinasi ini, pihaknya juga memastikan penggelontoran air dari Waduk Kedungombo akan dilakukan tepat 1 Oktober 2008 sekitar pukul 17.00 WIB. Adapun pola operasi untuk sampai ke jaringan membutuhkan waktu sekitar dua hari kemudian, sedangkan untuk sampai ke areal persawahan membutuhkan waktu hingga tiga hari berikutnya. Selanjutnya, pembibitan dapat segera dilaksanakan. Karena pembibitan membutuhkan waktu satu bulan, maka berdasarkan perhitungannya masa tanam akan berlaku November 2008. "Kami berharap pada Desember 2008 petani sudah selesai tanam, sedangkan masa panen diprediksikan berlangsung pada Januari-Februari 2009," katanya. Mengingat kebutuhan air sangat diperlukan para petani, Kaspono berharap, sepanjang jalur pengairan di Sungai Serang, tepatnya di Kabupaten Grobogan tidak akan ada lagi yang mengambil air dari saluran tersebut. Selama ini, banyak yang memakai pompa air untuk mengairi areal persawahan, sehingga berkurang 25 persen atau hilang sekitar 12 kubik/detik. Tindakan ini, kata dia, melanggar ketentuan yang ada, hanya saja sejumlah pihak kesulitan mengendalikan jumlah para petani pemakai pompa tersebut.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008