Lebak (ANTARA News) - Dua hari menjelang puasa, sejumlah harga sembilan bahan pokok atau sembako di Kabupaten Lebak melonjak akibat dipicu tingginya permintaan dan tersendatnya pasokan ke pasaran. Pantauan ANTARA, Sabtu, sejumlah kebutuhan sembako dan sayuran di pasar tradisional Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengalami kenaikan seperti beras kelas super semula Rp5.000 naik menjadi Rp5.500 Kg, beras kelas menengah sebelumnya Rp4.500 menjadi Rp4.900 Kg dan beras kelas sedang dari Rp4.000 menjadi Rp4.3000 Kg. Selain itu, harga tomat semula Rp2000 naik Rp4000 Kg, kacang tanah Rp12.000 naik Rp13.000 Kg, gula putih dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 Kg, kemiri Rp15.000 menjadi Rp18.000 Kg. Rasman (45) seorang pedagang sembako di Pasar Rangkasbitung, mengaku, kenaikan sembako disebabkan tingginya permintaan menjelang puasa. Bahkan, kenaikan itu diperkirakan hingga menjelang hari Raya Idul fitri 1429 hijriyah. Begitu pula Armin (35) seorang pedagang beras di pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengatakan, kenaikan harga beras di pasaran karena pasokan dari Bulog sudah dinaikan. "Sejak tiga hari terakhir kami dipasok beras dari Bulpg Banten sudah naik," katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Kabupaten Lebak, Ade Nurhikmat, mengatakan, hingga saat ini naiknya sembako akibat dipicu tingginya permintaan masyarakat menjelang puasa. Karena itu, pihaknya terus melakukan pemantauan perkembangaan harga sembako agar tidak melonjak lebih tinggi. "Saya kira kenaikan sembako itu masih hal wajar-wajar saja setiap menjelang puasa," ujarnya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008