Jakarta (ANTARA) - Rencana pemerintah menaikan pajak kendaraan bermotor, pajak pertambahan nilai, dan pajak progresif, diyakni tidak akan mempengaruhi pasar otomotif di tanah air. "Penerapan pajak itu kan tidak dikenakan dalam waktu singkat karena itu tidak akan mengkoreksi pasar secara cepat," kata Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Johnny Darmawan, di Cibitung, Kamis. Dia mengatakan, perbaikan masalah pajak akan dilakukan oleh pemerintah, tetapi hal tersebut rencananya baru akan dilakukan pada tahun 2009. Pajak terkait kendaraan bermotor yang akan dikoreksi tersebut antara lain Pajak Kendaraan Bermotor (yang diterapkan pada STNK), PPn, dan Pajak Progresif yang akan diterapkan pada mobil kedua dan seterusnya yang dimiliki oleh seseorang. Menurut dia, jika wacana menaikan PPnBM dilakukan pemerintah dari 75 persen menjadi 200 persen hal tersebut juga tidak akan berpengaruh begitu besar terhadap pasar otomotif di tanah air. Hal tersebut karena market share dari jenis kendaraan ber-cc besar juga tidak terlalu banyak. Dia mengatakan, situasinya akan berbeda jika peningkatan PPnBM juga diterapkan pada kendaran ber-cc lebih kecil, karena pasar otomotif pasti akan terkoreksi. Oleh karena itu, ia berharap wacana tersebut tidak benar-benar dilakukan. "Saya rasa Gaikindo yang harus menanggapi masalah pajak ini lebih serius lagi," ujar dia. Sementara itu, Wakil Presiden, Jusuf Kalla, saat meresmikan Pusat Suku Cadang Toyota di Kawasan Industri MM2100 tersebut mengatakan, bagi pemerintah perkembangan industri otomotif tentu merupakan satu hal yang menggembirakan. Namun secara bersamaan merupakan beban karena berarti subsidi BBM akan meningkat. Menurut Wapres, dengan menaikan sedikit pajak kendaraan justru akan meningkatkan penjualan otomotif karena pemerintah dapat memperbaiki infrastruktur jalan yang berarti secara tidak langsung akan semakin meningkatkan penjualan otomotif.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008