London (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun lagi pada Kamis waktu setempat, karena pasar mencerna laporan mingguan terakhir cadangan energi AS yang jatuh lebih besar dari perkiraan. Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, merosot 50 sen menjadi 108,85 dolar AS per barrel. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober jatuh 73 sen menjadi 107,33 dolar AS per barrel. Departemen Energi AS (DoE) mengatakan stok minyak mentah AS telah berkurang 1,9 juta barrel dalam pekan yang berakhir 29 Agustus, lebih besar dari proyeksi para analis turun 300.000 barrel. Minyak hasil penyulingan (destilasi), yang termasuk bahan bakar pemanas, turun 400.000 barrel pekan lalu, walaupun para analis telah memperkirakan turun lebih besar 600.000 barrel. Minyak destilasi dipantau dengan seksama oleh pasar jelang musim dingin di belahan bumi utara. Laporan terakhir DoE dipublikasikan terlambat satu hari dari biasanya, karena Senin libur Hari Buruh di Amerika Serikat. Harga minyak turun sekalipun sebagian besar produksi minyak mentah AS di Teluk Meksiko masih "off-line" (terputus) setelah kilang minyak tak beroperasi akibat Badai Gustav. Kerusakan terbatas fasilitas energi AS akibat badai Gustav pada awal pekan menyediakan bantuan sangat besar dan mengijinkan harga untukm turun tajam, kata para pedagang. "Tampak bahwa badai Gustav hanya mengakibatkan kerusakan kecil pada infrastruktur industri minyak," kata David Moore, seorang analis komoditas Commonwealth Bank of Australia. Perhitungan kerusakan pasca Gustav terhadap instalasi minyak dan gas alam masih berjalan namun produksi minyak pertama kembali menetes on-line. Harga minyak telah jatuh dari rekor tertinggi di atas 147 dolar AS pada awal Juli karena melemahnya permintaan, terutama di Amerika Serikat, negara konsumen energi terbesar. Pasar minyak juga memantau pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Selasa depan (9/9) di tengah spekulasi akan memangkas produksinya jika harga minyak turun di bawah 100 dolar AS. Anggota OPEC, Nigeria, mengatakan Kamis, pihaknya menjaga opsi terbuka pada kuota produksi dalam pertemuan pekan depan di tengah gelombang penurunan harga minyak. "Saya mempertahankan sebuah pemikiran terbuka," kata menteri yunior perminyakan Odein Ajumogobia kepada AFP jelang pertemuan di Wina, kantor pusat OPEC, Selasa. OPEC beranggotakan 13 negara, termasuk Arab Saudi dan Iran, yang memproduksi 40 persen minyak dunia.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008