Jakarta (ANTARA News) - Tokoh Islam Abu Bakar Ba`asyir segera mendeklarasikan organisasi baru bernama Jama`ah dan Imamah setelah dia mengundurkan diri dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). "Akan dideklarasikan tanggal 17 Ramadhan," kata Ba`asyir ketika ditemui di kantor Gerakan Pemuda Islam (GPI) Jakarta, Sabtu. Ba`asyir mengatakan, ada beberapa perbedaan mendasar antara Jama`ah dan Imamah dengan sejumlah organisasi Islam lain yang pernah dia ikuti. Dia mencontohkan, organisasi baru itu akan mengusung paham sistem pemilihan ketua yang tidak selalu harus secara periodik. "Dalam sistem Islam itu tidak perlu secara periodik," katanya. Menurut Ba`asyir, tidak perlu ada pemilihan pemimpin baru jika seorang yang memimpin pada periode sebelumnya masih bisa menjabat. Dengan kata lain, apabila seorang pemimpin masih hidup, mampu, dan tidak melanggar Syariah, maka ia bisa terus menjadi pemimpin dalam organisasi tersebut. Selain itu, organisasi Ba`asyir yang baru juga akan menganut paham bahwa musyawarah hanya bersifat masukan pemikiran bagi pemimpin. Dengan demkian, katanya, seorang pemimpin tidak harus selalu terikat dengan musyawarah selama ia memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang hal yang sedang dibahas. "Kecuali dia tidak ada ilmu sama sekali," katanya. Ba`asyir mencontohkan, seorang pemimpin bisa mengandalkan seorang dokter atau musyawarah anggota jika dia sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang kesehatan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008