Kolombo, (ANTARA News) - Pemberontak Macan Tamil di Sri Lanka, Selasa, melancarkan satu serangan udara di bagian utara semenanjung tersebut dan serangan artileri berskala besar, kata beberapa pejabat dan penduduk setempat. Penduduk di Vavuniya, 256 kilometer di sebelah utara ibukota Sri Lanka, Kolombo, mengatakan mereka melihat peluru yang ditembakkan dari senjata anti-pesawat menerangi langit malam sementara suara ledakan juga terdengar di kota kecil perbatasan de fakto itu, demikian diwartakan AFP. "Kami mendengar suara pesawat ringan," kata seorang warga melalui telefon. "Senjata anti-pesawat milik militer melepaskan tembakkan selama 20 hingga 30 menit." Belum diperoleh penjelasan apakah pesawat ringan Macan Tamil tersebut telah menimbulkan kerusakan. Penduduk mengatakan beberapa saat sebelum pesawat itu terlihat di atas wilayah tersebut, mereka mendengar suara tembakan artileri. Para pejabat militer setempat mengatakan mereka melihat kedatangan pesawat pemberontak di radar mereka. Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) melancarkan serangan udara terhadap kota pelabuhan Trincomalee di bagian timur-laut Sri Lanka dua pekan lalu. Sedikitnya empat orang tewas dan sebanyak 10 orang lagi cedera dalam serangan itu, yang ditujukan kepada Angkatan Laut. Serangan udara paling akhir tersebut oleh Macan Tamil dilancarkan saat tentara pemerintah meningkatkan serangan udara terhadap gerilyawan di dalam negara de fakto mereka di Sri Lanka utara. Militer telah menyatakan unggul dalam pertempuran darat paling akhir itu. Anggota Macan Tamil diduga mengoperasikan lima unit pesawat buatan Ceko Zlin-143 yang diselundupkan ke pulau tersebut dalam bentuk potongan dan dirakit kembali. Citra satelit telah memperlihatkan bahwa mereka memiliki lebih dari satu jalur udara di dalam daerah yang mereka kuasai. Tentara bersiap menghadapi pertempuran sengit saat militer berusaha merebut negara de fakto LTTE di Sri Lanka utara setelah mengusir pemberontak dari bagian timur negeri itu Juli lalu. Puluhan ribu orang telah tewas sejak LTTE melancarkan aksi separatis pada 1972 guna mendirikan negara merdeka untuk etnik minoritas Tamil di bagian utara dan timur pulau yang dikuasai oleh suku mayoritas Sinhala tersebut.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008