Jakarta (ANTARA News) - Harga minyak dan bursa regional kembali menekan Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam dan berada di level psikologis 1.900 di awal perdagangan Selasa ini. Pada 30 menit pertama, IHSG turun 49,209 poin atau 2,41 persen menjadi 1.988,789 dan indeks LQ45 terangkat 11,386 poin atau 2,73 persen ke posisi 405,393. Penurunan indeks dipimpin oleh saham-saham unggulan, seperti Bumi Resources yang turun Rp275 ke level Rp4.125, Indah Kiat melemah Rp280 ke posisi Rp1.410, Astra Agro Lestari terkoreksi Rp950 menjadi Rp14.950, Bank BRI terkikis Rp150 ke harga Rp5.800, Gas Negara tertekan Rp25 ke Rp2175 dan Tambang Batubara Bukit Asam anjlok Rp600 di Rp11.650. Analis Riset PT Valbury Asia Securuties, Krisna Dwi Setiawan, mengungkapkan melemahnya kembali harga minyak menjadi momen pelaku pasar untuk kembali melepas harga sahamnya, terutama yang berbasis komoditas. Harga minyak pada Selasa ini berada di kisaran harga 106 dolar AS per barel. Bahkan Krisna mengungkapkan, walaupun harga minyak sedikit "rebound" (naik kembali), namun kondisi itu justru dijadikan kesempatan menjual sahamnya karena melihat trend harganya yang turun. Selain itu, turunnya beberapa bursa regional juga mempengaruhi pergerakan saham di BEI pada awal perdagangan saham ini. Bursa di kawasan Asia, sebagian besar mengalami penurunan, seperti indeks Hang Seng di bursa Hongkong yang melemah 481,46 poin menjadi 20.312,80 dan indeks Straits Times di bursa Singapura juga mengalami tekanan sebesar 48,15 poin ke level 2.648,87. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008