Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi XI DPR Anis Byarwati mengingatkan Bank Indonesia (BI) terkait pengembangan ekonomi digital khususnya perkembangan uang elektronik yang digunakan sebagai alat pembayaran, yang masuk dalam program strategis BI.

"Pertanyaan untuk BI sebagai bank sentral, apakah digital money ini bisa diprediksi akan menjadi fenomena baru money creation? BI harus pastikan dalam penggunaan digital money ini tidak terjadi money creation karena digital money tidak bisa dikontrol oleh bank sentral. Bagaimana antisipasinya," kata Anis di Jakarta, Rabu.

Pembahasan tentang ekonomi digital mengemuka dalam rapat panitia kerja rencana anggaran tahunan Bank Indonesia (PANJARATBI) yang dihadiri oleh Gubernur BI dan jajarannya serta anggota DPR RI komisi XI.

Baca juga: Anggota DPR ingin BI antisipasi penyebaran uang digital

Money creation adalah proses penciptaan uang yang tidak bisa dikontrol bank sentral.

Money creation bisa menimbulkan masalah pada ekonomi bahkan bisa menciptakan resesi ekonomi karena bank sentral tidak bisa mengatur peredaran uang untuk menyokong ekonomi. Bank sentral juga tidak bisa melakukan intervensi pada suku bunga pinjaman.

Politisi PKS itu menegaskan jika money creation terjadi maka berpotensi menimbulkan masalah pada ekonomi, bahkan bisa menciptakan krisis ekonomi, karena peredaran uang tidak bisa diatur dan tidak bisa dikontrol oleh bank sentral terutama terkait dengan capaian ekonominya.

Baca juga: Menteri Keuangan AS sangat khawatir tentang mata uang kripto Libra

Ia mengemukakan, Alibaba yang kini namanya mendunia merupakan sebuah usaha dengan menggunakan uang elektronik sebagai alat transaksi yang pada awalnya berupa usaha kecil.

Namun dalam waktu yang cukup singkat ia menjadi usaha besar bahkan ada kemungkinan terjadi konglomerasi.

"Mungkin saat ini kita masih melihatnya (ekonomi digital) kecil. Namun siapa yang tahu bahwa yang kecil-kecil ini suatu saat akan menjadi besar. Apa yang akan dilakukan oleh BI jika suatu saat (ekonomi digital) menjadi besar? Harus ada antisipasinya,” ujar Anis.

Dan, lanjut Anis, jika di masa depan ekonomi Indonesia diprediksi akan menjadi ekonomi digital, maka proses menuju ekonomi digital ini tidak boleh mengancam stabilitas ekonomi.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019