Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Kepolisian Neta S Pane berpendapat Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Pol Bambang Hendarso Danuri yang dicalonkan sebagai Kapolri tidak lebih dari anak emas Kapolri Jenderal Pol Sutanto. Menurut Pane di Jakarta, Rabu, Bambang selama menjadi polisi maupun menduduki berbagai jabatan tidak menunjukkan prestasi yang luar biasa. "Kinerja dan prestasinya biasa-biasa saja. Karirnya menanjak karena Sutanto jadi Kapolri. Ia memang anak emas Sutanto," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch ini. Ia menyebutkan, karir Bambang mulai naik setelah Sutanto menjabat sebagai Kapolri karena sebelumnya ia menjadi perwira yang tidak menduduki jabatan penting. Setelah menjadi Direktur Reserse di beberapa Polda dengan pangkat Kolonel Polisi dan Kombes Pol, Bambang lalu menjadi perwira non job di Mabes Polri hingga tiga tahun. Alumni Akabri Bagian Kepolisian tahun 1974 itu lalu naik menjadi Brigjen Pol setelah menjabat sebagai Direktur Pembinaan Peserta Alumni di Lemhanas. Setelah Sutanto jadi Kapolri Agustus 2005, Bambang diangkat menjadi Kapolda Kalimantan Selatan. Tidak lama kemudian, perwira polisi yang lahir di Bogor itu dipromosikan menjadi Kapolda Sumatera Utara dengan pangkat Irjen Pol. Baru satu setengah tahun di Sumatera Utara, ia diangkat menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal Polri tahun 2006 dengan pangkat Komjen Pol. "Bambang Hendarso naik pangkat secara spektakuler semasa Sutanto jadi Kapolri. Dalam tiga tahun ia bisa naik pangkat hingga tiga kali," katanya. Karena prestasinya tidak ada yang menonjol, Pane meminta agar Bambang tidak perlu membuat gebrakan yang berbeda dengan sebelumnya. "Cukup lanjutkan saja kebijakan Sutanto antara lain pemberantasan judi, narkoba, pembalakan liar dan terorisme," katanya. Ia menekankan bahwa judi mulai berkembang lagi di Jakarta hingga menjadi tantangan bagi Bambang untuk melanjutkan tradisi Sutanto yang sejak jadi dulu bertindak tegas terhadap judi. Kendati begitu, Pane optimistis Bambang bisa memberikan jaminan keamanan karena ia banyak berpengalaman baik di Jakarta maupun di daerah. "Bambang kan lama bertugas di Jakarta sehingga tidak akan kaget dengan berbagai persoalan di ibukota sebagai jantung Indonesia," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008