Medan (ANTARA) - PT Mark Dynamics Indonesia, manufaktur cetakan sarung tangan (hand former) menargetkan produksi di tahun 2020 bisa mencapai satu juta pieces.

"Hingga akhir tahun 2019, produksi ditargetkan bisa mencapai 700-ribuan pieces sehingga pada 2020 ditargetkan bisa sebanyak satu juta pieces," ujar Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia, Tbk. Ridwan Goh, di Medan, Kamis.

Dia mengatakan itu saat manajemen PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Area Sales Medan bersama wartawan mengunjungi pabrik baru perusahaan itu di Jalan Utama Desa Dalu X-A Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang, Sumut.

Baca juga: Industri tekstil dan alas kaki berkontribusi 10 persen terhadap ekspor

Menurut Ridwan, peningkatan produksi cetakan sarung tangan itu sejalan dengan semakin banyaknya permintaan di pasar dunia khususnya Malaysia dan China.

Ridwan menjelaskan, hingga tahun 2019, produksi Mark Dynamics Indonesia dengan pabrik di Deliserdang itu 98 persennya diekspor dengan terbesar ke Malaysia.

Saat ini, ekspor ke Malaysia sekitar 60 persen dari total produksi dan sisanya ke China dan negara lain.

"Tahun depan (2020), permintaan cetakan sarung tangan dari Malaysia dan termasuk China dipastikan naik sejalan dengan kebutuhan sarung tangan kesehatan yang meningkat," katanya.

Mengacu pada kondisi pasar global yang terus membaik, maka Mark menargetkan bisa meningkatkan pangsa pasar produknya ke RRT hingga sebesar 10 - 15 persen dari sekitar lima persen dewasa ini.

Sales Area Head PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN), Medan, Saeful Hadi,.mengatakan, PT Mark Dynamics Indonesia merupakan salah satu pelanggan industri PGN.

Pasokan gas ke PT Mark Dynamic itu masing - masing sebanyak 9.900 MMBTU di pabrik lama dan 2.588 MMBTU di pabrik baru.

Pabrik lama PT Mark berlangganan gas PGN sejak tahun 2003 dan yang baru mulai November 2019.
 

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019