Jayapura (ANTARA News) - Kapolda Papua Irjen Bagus Eko Danto memastikan dua ledakan yang terjadi di kawasan operasional PT Freeport berasal dari mortir. "Mortir tersebut saat ini sudah diamankan bersama dua kompor yang diduga sebagai alat pelontarnya," katanya ketika dihubungi ANTARA News di Timikan, Jumat. Polisi juga telah mengamankan satu mortir yang tidak meledak di mile 38. Barang bukti itu ditemukan di bawah jembatan. Menurut dia, pihaknya di lokasi mile 50 hanya berhasil mengamankan serpihan mortir dan tumpukan batu yang diduga dijadikan alat pelontar. "Mortir yang di mile 50 itu lebih kecil sehingga daya ledaknya tidak merusak fasilitas yang ada disekitarnya," katanya. Mortir yang diledakkan di mile 50 itu berlokasi di sekitar tempat penumpukan solar milik PT Freeport. Ketika ditanya tentang saksi yang dimintai keterangan, Kapolda yang wilayah kerjanya meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat itu mengatakan, sudah meminta keterangan dari 18 orang, termasuk satpam. Ditambahkannya, untuk menyelidiki serpihan mortir itu, pihaknya akan dibantu petugas laboratorium forensik dari Makasar. "Kami akan kembali melakukan olah TKP bersama tim labfor dari Makassar," tegas Kapolda. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008