Lebak (ANTARA News) - Sebanyak 12 anak usia di bawah lima atau Balita penderita gizi buruk di Kabupaten Lebak, Banten, meninggal akibat terserang berbagai penyakit penyerta. "Ke 12 balita yang tewas itu sepanjang Januari-Juni 2008 lalu," kata Kepala Bidang Seksi Gizi, Dinas Kesehatan, Kabupaten Lebak, Tata Sudita, Jumat. Tata mengatakan, sebagian besar balita gizi buruk yang meninggal dunia itu disebabkan terserang penyakit penyerta, seperti penyakit diare, TB, paru-paru, demam tinggi dan kelainan jantung. Selain itu, keterlambatan mendapatkan akses pelayanan kesehatan puskesmas atau rumah sakit. Mereka banyak penderita gizi buruk yang tidak tertolong jiwanya oleh tenaga medis, karena kondisinya sudah sangat parah. "Saat dilarikan ke rumah sakit banyak balita gizi buruk sudah memasuki stadium III," katanya. Tata menjelaskan, saat kini masalah penanggulangan gizi buruk bukan hanya tanggung-jawab Dinas Kesehatan saja, melainkan melibatkan komponan masyarakat, baik pemerintah daerah, pengusaha dan masyarakat. Sejauh ini, lanjut dia, penanganan gizi buruk di Kabupaten Lebak belum optimal menyusul tidak adanya alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2008. "Kemungkinan jumlah penderita gizi buruk bertambah karena tidak adanya dana itu," katanya. Sementara itu, Humas RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Hj Rostarina, menyatakan, sebagian besar pasien gizi buruk yang meninggal dunia akibat keterlambatan untuk mendapatkan pengobatan. Selama ini, ujar dia, pasien gizi buruk yang dirawat rumah sakit dalam kondisi parah karena terserang penyakit penyerta. "Saya kira jika cepat penderita gizi buruk dilarikan ke rumah sakit tentu bisa terselamatkan jiwanya," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008