Ternate (ANTARA News) - Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), kembali menyemburkan pasir dan debu, namun semburan itu dinilai tidak berbahaya, sehingga warga disekitar gunung itu tidak perlu diungsikan. "Gunung Dukono menyemburkan pasir dan debu, bahkan pasir dan debu itu mengalir sampai ke pemukiman warga, tapi tidak ada perintah dari instansi terkait kepada warga untuk mengungsi," kata Salim, warga Halut di Tobelo yang dihubungi dari Ternate, Sabtu. Gunung Dukono pada akhir Juli lalu telah menyemburkan material pasir dan debu, bahkan saat itu pasir dan debunya sampai ke Tobelo, ibukota Kabupaten Halut, sehingga sempat mengganggu aktivitas warga setempat. Ketika dikonfirmasi hal itu, Kepala Pos Pengamatan Gunung Dukono, Iwan Amat mengatakan, semburan pasir dan debu itu menunjukkan bahwa aktivitas vulkaniknya meningkat, namun secara umum masih dianggap wajar sehingga status gunung itu belum dinaikkan (siaga). Oleh karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Dukono diimbau tenang dan tetap melakukan aktivitas seperti biasa, namum harus tetap waspada dan untuk sementara jangan melakukan pendakian ke gunung tersebut. "Kami terus memantau perkembangan Gunung Dukono dan kalau aktivitas vulkaniknya terus menunjukan peningkatan dan dianggap telah membahayakan bagi warga di sekitarnya, kami akan sampaikan kepada warga," katanya. Gunung Dukono merupakan salah satu dari lima gunung api yang masih aktif di Malut. Salah satu gunung api lainnya di Malut yakni Gunung Gamalama di Kota Ternate sejak beberapa bulan lalu juga telah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dan kini dalam status siaga.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008