Bandung (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN, Sahrin Hamid meragukan Bambang Hendarso Danuri sebagai calon Kapolri penganti Sutanto sebagaimana yang diusulkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sahrin Hamid kepada pers di Bandung, Jabar, Minggu mengatakan, ada tiga hal yang mebuat dirinya ragu terhadap calon Kapolri yang diusulkan oleh Presiden Susilo SBY itu. Menurut dia, hal pertama yang meragukan itu, karena Bambang Hendarso Danuri tampaknya tidak memiliki kemampuan yang mumpuni untuk memegang jabatan sebagai orang nomor satu di organisasi Polri. Kedua, kata dia, prestasi Bambang Hendarso Danuri saat menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan dan Kapolda Sumut tidak membuat suasana di kawasan itu kondusif, melainkan malah maraknya aksi kriminalitas yang tidak terselaikan kasusnya. Sedangkan hal yang ketiga, kata dia, meski pengangkatan Kapolri merupakan hak prerogatif Presiden, namun dengan munculnya satu nama membuat DPR tidak bisa membandingkan atau tidak ada pilihan untuk melalukan proses pembandingan kompetensi, profesionalisme, rekam jekak, integritas satu calon dengan calon lainnya. Dengan demikian, katanya, bagaimana bisa dikatakan kalau Bambang Hendarso Danuri yang terbaik tanpa membandingkannya dengan yang lain. "Ini adalah persoalan, seharusnya ada beberapa calon sehingga kami dengan mudah bisa mencari pembanding untuk memperoleh calon terbaik," katanya. Padahal, kata dia, dilihat dari segi kepangkatan dan karir ada beberapa Komisaris Jenderal Polisi aktif yang memiliki jejak rekam dan prestasi yang mestinya dapat diusulkan untuk diuji lebih dalam lagi melalui fit and propert test guna mendapatkan Kapolri baru yang sesuai dengan harapan tuntutan reformasi kepolisian RI. "Kalau Kapolrinya dijabat oleh orang yang biasa-biasa saja, kami khawatir tidak ada terjadi perubahan dalam reformasi ini," tukasnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008