Jakarta (ANTARA) -
Warga di sekitar tebing Jalan Bypass DI Panjaitan, Pulogadung, Jakarta Timur, resah akibat potensi tanah longsor yang sudah empat tahun terakhir belum ditangani secara maksimal oleh otoritas terkait.
 
"Kalau terus dibiarkan begini, toko saya bisa ketimbun tanah," ujar pemilik usaha ekspedisi barang, Susilo (45) di Jakarta, Senin sore.
 
Kantor usaha pengiriman barang bernama KIB yang berjarak sekitar 50 meter dari tebing jalan kerap terganggu timbunan tanah longsor yang menutup Jalan Pisangan Lama Barat.
 
Kantor tersebut berada di sisi Jalan Pisangan Lama Barat yang berjarak sekitar tiga meter di bawah Jalan Bypass DI Panjaitan.
 
Selain ruko ekspedisi KIB, di sepanjang sisi Jalan Pisangan Lama Barat juga terdapat sejumlah tempat usaha lainnya yang kini "was-was" akibat potensi tanah longsor.

Baca juga: Wali Kota Jaktim berkoordinasi dengan Kementerian PUPR
 
Ketua RT 05 RW 01 Pisangan Timur, Andre Lesmana mengatakan, tidak kurang dari 50 kepala keluarga (KK) di wilayahnya resah dengan adanya potensi tanah longsor menjelang musim hujan.
 
"Saya dan Pak RW sudah dari 2015 mengingatkan instansi terkait agar tebing jalan diperbaiki, minimal dipasang turap, jadi tanah tidak langsung gelosor ke jalan. Tapi sampai sekarang belum ada apa-apa," katanya.
 
Selain keresahan yang dialami warganya, Andre juga menyebutkan bahwa badan Jalan Bypass DI Panjaitan rawan amblas dan membahayakan pengendara.
 
"Jalan DI Panjaitan dari arah Tanjung Priok menuju Cililitan sudah agak miring. Pondasinya amblas," katanya.
 
Andre meminta agar otoritas terkait segera membuat saluran air di sisi Jalan DI Panjaitan untuk menampung air hujan.
 
Warga juga meminta agar di bagian bawah tebing yang mengarah ke Jalan Pisangan Lama Barat segera dibuatkan turap sepanjang 100 meter untuk menghalau tanah longsor.
 
"Minimal kalau ada turap, tanahnya bisa tertahan. Sebab yang mengikat tanah di tebing cuma akar pohon angsana aja, itu juga mulai kecabut akarnya dan posisi sekarang banyak yang miring," katanya.
Baca juga: Warga Pisangan Timur desak pihak terkait tanggulangi tanah longsor

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019