Jakarta (ANTARA News) - Bangkrutnya Lehman Brothers menekan perdagangan saham di Bursa efek Indonesia (BEI), sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Senin, ditutup turun tajam 4,70 persen atau berada di titik terendah sejak 7 Maret 2007. IHSG ditutup melemah 84,808 poin menjadi 1.719,254 atau titik terendah sejak penutupan pada 7 Maret 2007 di level 1.741,579. Sedangkan indeks LQ45 turun 21,111 poin atau 5,86 persen ke level 339,303 atau hampir mendekati penutupan 12 Oktober 2006 di posisi 339,350. "Penurunan indeks ini lebih disebabkan oleh faktor bangkrut perusahaan keuangan Lehman Brothers yang mempengaruhi pelaku pasar di Indonesia," kata Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin. Menurut dia, dengan bangkrutnya perusahaan keuangan ini, pasti akan melepas semua aset yang dimilikinya dengan harga berapapun, karena pasar saham dalam kondisi sedang jatuh. "Para pelaku pasar takut saham-saham yang ada di Indonesia akan dilepas dengan harga rendah, sehingga pasar kelihatan panik," jelasnya. Alfian juga mengungkapkan pasar juga masih dipengaruhi harga minyak yang dibawah 100 dolar AS per barel yang menekan saham-saham berbasis komoditas. Sedangkan dari dalam negeri masih datang dari melemahnya nilai tukar rupih yang mencapai Rp9.455 per dolar AS dan meningkatnya inflasi akibat meningkatnya konsumsi menjelang hari lebaran idul fitri. Sentimen-sentimen negatif ini yang telah membuat saham yang turun di BEI lebih mendominasi sebanyak 192 dibanding yang naik hanya 18 dan 43 tidak berubah harganya. Penurunan indeks masih dipimpin oleh saham-saham komoditas, seperti Bumi Resources yang tertekan Rp100 menjadi Rp3.500, Tambang Timah yang turun Rp280 menjadi 1.250, Perusahaan Gas Negara terkoreksi Rp125 ke posisi Rp1.900, Antam melemah Rp180 ke level Rp1.020, Bakrie Plantations turun Rp60 ke harga Rp710, Tambang Batubara Bukit Asam terkikis Rp950 menjadi Rp9.000, dan Adaro Energi anjlok Rp30 ke posisi Rp1.360. Turunnya saham komoditas ini juga diikuti oleh saham unggulan lainnya, seperti Bank BRI melemah Rp250 ke level Rp4.800, Telkom tertekan Rp600 ke harga Rp6.250, Astra Internasional terjun Rp400 ke Rp15.200 dan Bank Mandiri turun Rp200 menjadi Rp2.250. Transaksi yang terjadi sebanyak 49.648 kali dengan jumlah saham yang berpindah tangan sebanyak 2,344 miliar dan nilai perdagangan Rp2,054 triliun. Posisi investor asing masih "net sell" (jual netto), yakni telah melepas 444.776.992 lembar saham dan hanya membeli 396.076.512 saham. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008