Angkie Yudistia, usia 32 tahun adalah anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak di sociopreneur
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menunjuk perempuan penyandang disabilitas bernama Angkie Yudistia sebagai Staf Khusus Presiden sekaligus Juru Bicara Presiden bidang Sosial.

"Angkie Yudistia, usia 32 tahun adalah anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak di sociopreneur," kata Presiden Jokowi ketika mengumumkan dan mengenalkan tujuh Staf Khusus Presiden yang baru di Istana Merdeka Jakarta, Kamis petang.

Presiden menyebutkan Angkie merupakan sosok muda yang aktif di organisasi, termasuk organisasi internasional. "Saya minta Angkie juga menjadi Juru Bicara Presiden bidang sosial," kata Jokowi.

Baca juga: Belva Devara jadi Stafsus Presiden, bagaimana nasib Ruangguru?

Sementara itu Angkie memgaku bangga sebagai perempuan berkebutuhan khusus dapat dipercaya menjadi Staf Khusus Presiden bersama staf khusus lainnya.

Ia berterima kasih diberikan kesempatan terbaik oleh Presiden Jokowi untuk menyuarakan atau mewakili jutaan jiwa penyandang disabilitas di seluruh indoneisa.

Pendiri Thisable Enterprise itu mengungkapkan telah membangun lembaga itu sejak delapan tahun lalu.

Baca juga: Presiden kenalkan 7 staf khusus milenial

"Sudah waktunya disabilitas bukan kelompok minoritas tetapi kita dianggap setara," tuturnya.

Ia juga berharap ke depan Indonesia akan lebih ramah terhadap pengandang disabilitas.

Angkie merupakan satu dari tujuh Staf Khusus Presiden yang diumumkan Presiden Jokowi pada Kamis ini. Tujuh Staf Khusus Presiden itu semuanya dari kaum milenial.

Enam safsus lainnnya adalah Aminuddin Ma’ruf (33 tahun, mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII) periode 2014-2017, Adamas Belva Syah Devara (29 tahun pendiri Ruang Guru), Ayu Kartika Dewi (36 tahun, perumus Pergerakan Sabang Merauke).

Selain itu, Putri Indahsari Tanjung (23 tahun, CEO dan Founder Creativepreneur), Andi Taufan Garuda Putra (32 tahun, CEO Amarta) dan Gracia Billy Mambrasar (31 tahun, pemuda asal Papua yang mendapatkan beasiswa di Universitas Oxford).

Ketujuh staf khusus Presiden dari milenial ini akan memberikan masukan konstruktif-inovatif dunia milenial kepada Presiden Jokowi. "Milenial adalah masa depan Indonesia."

Presiden Jokowi menyebutkan masih ada staf khusus Presiden yang lama yaitu Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana (akademisi), Sukardi Rinakit (intelektual), Arif Budimanta (ekonom Megawati Institute), Diaz Hendropriyono (Ketua Umum PKPI) dan Dini Shanti Purwono (Kader PSI, ahli hukum lulusan Harvard). Di samping itu juga ada Asisten Pribadi Presiden (Aspri) dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman.

Baca juga: Jokowi akan umumkan 12 nama staf khusus Presiden

Pewarta: Agus Salim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019