Surabaya (ANTARA News) - Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menilai KPU Jatim telah memancing kerusuhan masyarakat dengan membiarkan masalah PKB Jatim terkatung-katung. "Kalau KPU seperti itu berarti dia memancing kerusuhan masyarakat," katanya sesaat menjelang acara `Ngaji Bersama Gus Dur` yang diikuti ratusan warga PKB di kantor DPW PKB Jatim, Kamis malam. Didampingi putrinya Zannubah Arifah Chofsoh (Yenny Wahid), mantan presiden RI itu mengatakan upaya pembiaran masalah PKB juga akan mendorong golput mencapai 70 persen. "Kalau sampai begitu, kita sangat menyayangkan Pemilu yang mahal-mahal kok begini, apalagi kalau curang, maka pasti tak ada investasi karena tak ada jaminan keamanan," katanya. Ditanya politisi PKB pro-Gus Dur yang "menyeberang" ke PKB pro-Muhaimin untuk menjadi calon legislatif, ia menyatakan hal itu tidak akan berarti, karena mereka tidak akan didukung warga PKB. "Kalau berani coba saja datang ke daerah-daerah. Baru saja saya ke daerah untuk bertemu kiai kampung yang dihadiri 10 ribu kiai kampung, apa mereka bisa seperti itu," katanya. Didampingi Ketua Dewan Syuro DPW PKB Jatim KH Fuad Amin Imron dan Ketua Dewan Tanfidz DPW PKB Jatim H Hasan Aminuddin, ia mengatakan mereka yang menjadi caleg lewat Dewan Syuro adalah yang sah. "Kalau mereka menjadi anggota DPR/DPRD lewat Dewan Syuro, maka mereka boleh menjadi pengurus. Kalau nggak berarti mereka sak karepe dewe (seenaknya sendiri)," katanya. Menjelang "Ngaji Bersama Gus Dur" itu, sekira 40-an massa PKB Jatim pro-Gus Dur melakukan aksi "longmarch" untuk menyegel pintu gerbang kantor KPU Jatim. Puluhan massa yang dipimpin koordinator Satgas PKB Jatim Slamet Santoso itu berjalan kaki ke kantor KPU Jatim yang berjarak 500-an meter dari kantor PKB. Di depan pintu gerbang itu, massa mengunci pintu sisi selatan kantor KPU Jatim dengan gembok dari rantai, sehingga tersegel.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008