Moskow (ANTARA News) - Presiden Dmitry Medvedev Jumat menuduh NATO telah memicu konflik di Georgia bulan lalu dan mengatakan Rusia tidak mau didorong ke balik "Tirai Besi" baru, kantor berita Rusia melaporkan. "Apa yang NATO telah lakukan, apa yang mereka jamin? Mereka hanya menghasut konflik. Hanya itu," kata Medvedev, merujuk pada perang dengan Georgia. Medvedev berjanji untuk "melakukan apa saja yang mungkin" untuk memulihkan hubungan baik dengan Georgia dalam pidato pada para pemimpin LSM Rusia di Kremlin. "Propaganda yang menyertai serangan militer oleh rezim Georgia telah memainkan peran negatif. Tapi kami yakin dengan perasaan baik rakyat Georgia dan akan melakukan apa saja yang mungkin untuk memulihkan hubungan kemanusiaan, normal," katanya. Medvedev juga mengejek AS dalam pidato itu, yang tiba satu hari setelah Menlu AS Condoleezza Rice berpidato yang membantah bahwa Rusia telah diancam dengan pengucilan karena otoriter dan agresinya. "Mitra Amerika kita mengatakan mereka akan terus mendukung Rusia, guru, sarjana, hakim...Akan menarik untuk mengetahui apa ini maksudnya," katanya, merujuk pada program pemerintah AS yang ditujukan untuk menyokong masyarakat madani. "Jika ini terus, mereka akan memilih presiden kita juga," kata dia dikutip AFP. Hubungan antara Moskow dan Barat telah menyentuh titik terendahnya sejak Perang Dingin bulan lalu setelah Rusia mengalirkan tentara dan lapis baja ke tetangganya Georgia, sekutu AS, untuk memukul mundur serangan Tbilisi di wilayah Ossetia Selatan yang memisahkan diri. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008